Bulan Peduli Kanker Payudara, Bima Arya: Sosialisasi Pelaksanaan Sadanis Dimasifkan

BOGOR – Kick Off pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) dan test Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Kota Bogor dimulai hari ini 24 hingga 28 Oktober 2022 mendatang.

Sebanyak 3.400 perempuan usia subur antara 30 sampai 50 tahun menjadi target pemeriksaan para tenaga kesehatan di 12 puskesmas, enam kecamatan di Kota Bogor, atau 50 perempuan per kelurahan.

Wali Kota Bogor Bima Arya meminta, sosialisasi kegiatan dalam rangkaian Bulan Peduli Kanker Payudara itu dapat digencarkan di tengah masyarakat dengan harapan mendapat perhatian khusus agar mau untuk mengikuti pemeriksaan.

Dia menekankan tingkat intensitas sosialisasi yang masif dan total sangat menentukan tujuan yang ingin dicapai.

“Belajar dari kegiatan Imunisasi, kita melihat ada beberapa evaluasi yang mungkin relevan di kegiatan peduli kanker payudara. Seremoni pada hari H bukan the one and only, tidak bisa kita berharap pada hari H semuanya datang. Jadi advance promo, sosialisasi awal melalui semua kanal itu penting sekali dan menentukan pada pelaksanaan hari H dan ke depan selanjutnya,” ungkapnya dikutip Senin, 24 Oktober 2022.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) secara khusus diminta untuk dilibatkan guna membantu sosialisasi secara masif dan untuk melakukan kombinasi di semua kanal informasi pemerintahan, mulai dari pemkot, dinas, camat sampai lurah.

“Maksimalkan semua jalur informasi yang dimiliki, mulai dari dunia maya atau sosmed yang ada, semuanya bergerak. Untuk jalur dunia nyata, aparatur wilayah memiliki mekanisme untuk menyosialisasikan atau membantu menyosialisasikan ini,” serunya.

Menurutnya, penanganan penyakit kanker bukan hanya menjadi urusan pemerintah, tetapi semua pihak.

Untuk itu perlu kolaborasi dengan organisasi atau komunitas yang peduli kepada kanker atau kesehatan, baik isu yang langsung atau tidak langsung.

Diantaranya, sambung dia, mengajak para penyintas kanker, PMI, survival, organisasi atau yayasan peduli kanker.

Hal tersebut tidak terlepas dari target yang ingin dicapai dan tidak hanya middle low atau menengah ke bawah tetapi juga semua.

“Untuk menjangkau pemukiman-pemukiman teratur kelas menengah, bukan perkara mudah, membutuhkan jalur yang tepat untuk bisa memasukinya,” paparnya.

Bima Arya menambahkan, khusus kolaborasi, reward dan punishment, jika tidak ada sumber dari internal bisa berkolaborasi dengan private sector dalam bentuk CSR.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan