JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyatakan siap maju menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 pada Pilpres 2024. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ganjar pada acara Talkshow di salah stasiun Televisi swasta.
Sebagai tokoh yang selalu masuk tiga besar dari berbagai lembaga survei, Ganjar memang masih berjuang untuk mendapatkan tiket partai politik.
PDI-Perjuangan sebagai partai yang seharusnya mendukung Ganjar sampai saat ini belum memberikan dukungan tersebut.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai bahwa kesiapan Ganjar untuk menyatakan diri untuk maju sebagai capres realistis.
Pertama, sampai saat ini elektabilitas Ganjar dari berbagai lembaga survei selalu masuk tiga besar, tetapi belum ada juga partai yang secara resmi mendukungnya sebagai capres.
Ganjar tentu membaca keinganan publik yang tinggi terhadapnya untuk maju sebagai calon presiden di tahun 2024.
Kedua, Ganjar tentu semakin percaya diri untuk menyatakan diri sebagai capres, setelah Anies Baswedan yang tidak memiliki partai sudah dideklarasikan oleh NasDem sebagai capres.
Menurut Arifki, Ganjar saat ini pilihannya menunggu keputusan PDI-P yang mendeklarasikan dirinya atau melirik partai-partai di Koalisi Indonesia Bersatu, seperti PAN dan PPP yang beberapa wilayah telah terang-terangan menyatakan dukungan terhadapnya.
“Deklarasi Anies oleh Partai NasDem beberapa waktu lalu, sangat mempengaruhi Ganjar untuk menyatakan kesiapannya maju sebagai capres di tahun 2024,” kata Arifki di Bandung, Kamis (20/10).
“Sebagai kader partai Ganjar ingin mendapatkan “Privilagenya”, tetapi seolah-olah saat ini Anies lebih baik darinya karena sudah jelas partai yang akan mengusungnya”, ujar Arifki.
Ganjar memang seharusnya mengikuti dukungan publik untuk maju sebagai capres di tahun 2024. Kesempatan ini tidak akan didapatkan oleh Ganjar jika menunggu di tahun 2029, Ganjar akan berhadapan dengan petahana yang menang di Pilpres 2024.
Pilpres 2024 yang kembali lagi ke posisi nol, dimana tidak ada petahana yang maju sebagai capres dan cawapres, momentum ini lebih baik dimanfaatkan Ganjar dengan cepat dan tepat.
Ganjar bisa mengambil kesempatan dari partai lain, misalnya koalisi KIB yang ingin mengusungnya sebagai capres, jika PDI-P lebih memilih kader lain seperti Puan Maharani.