JabarEkspres.com, BOGOR – Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan bersama Ketua TP PKK Kabupaten Bogor Halimatussadiyah Iwan beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan kunjungan kerja dalam rangka Bogor Keliling (Boling) atau Saba Desa di Lapangan Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu, 19 Oktober 2022.
Dalam kunjungannya itu Bupati Bogor Iwan Setiawan meninjau pembangunan baik bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur serta meninjau sejumlah sarana ruang publik dan kegiatan pelaku UMKM
Selain itu juga iwan mengajak sharing dan diskusi Kepala Desa se-Kecamatan Sukaraja untuk berbagi informasi dan menyampaikan permasalahan dan kondisi di wilayah desanya masing-masing.
“Kami hadir di tengah-tengah masyarakat, ingin memotivasi dan meningkatkan semangat, untuk bersama-sama mendorong pembangunan daerah, baik sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, dan ketahanan pangannya,” kata Iwan Setiawan kepada media.
Pada tahun 2023-2024 mendatang berbagai isu nasional sudah bermunculan salah satunya isu krisis pangan, untuk itu perlu komitmen bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Bogor khususnya.
“Melalui kegiatan Boling atau Saba Desa, Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya tidak hanya mengevaluasi dan melihat langsung program kegiatan pembangunan saja, tetapi juga ingin mengajak seluruh stakeholder hingga masyarakat merencanakan program kegiatan agar sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan,”lanjutnya.
Sementara itu, Camat Sukaraja Ria Marlisa menuturkan, sejumlah pembangunan infrastruktur di wilayah Kecamatan Sukaraja sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 lalu melalui program Satu Milyar Satu Desa (SAMISADE).
Sementara untuk program pembangunan tahun 2022 selain fokus pada pembangunan dan peningkatan infrastruktur, juga fokus pada peningkatan ketahanan pangan, sebab mayoritas masyarakat Kecamatan Sukaraja kebanyakan bertani dan berkebun.
Sehingga program ketahanan pangan di Kecamatan Sukaraja terus digelorakan, mulai dari pertanian, ternak domba, sapi, akuaponik, perkebunan umbi, buah melon, sayur, budidaya ikan, lele, ayam, nila dan lainnya.
“20% anggaran dana desa kami realisasikan untuk program ketahanan pangan. Selain itu kami juga fokus melakukan pembinaan dan penguatan para pelaku UMKM, potensi UMKM di wilayah kami cukup besar ada sekitar 600 UMKM,” pungkasnya.*** (SFR)