Oki mengklaim, pembeli tetap normal meski harga mulai naik. Dengan menaikkan harga tersebut, Oki mengaku, banyak menampung komplain dari pembeli setianya. “Meski naikknya tidak signifikan, konsumen suka banyak yang nanya,” akunya.
Sedangkan Ketua Paguyuban Pengrajin Tahu Tempe Jabar, M Zamaludin mengatakan, pihaknya berencana akan menaikkan harga tahu dan tempe serentak di Jawa Barat (Jabar), terhitung Kamis (20/10) besok.
“Karena mogok batal, jadi kita solusinya menaikkan harga tahu tempe. Harga kenaikan pun beragam, mulai dari Rp 500 – Rp 1.000 per buah atau Rp 5.000 per papan,” sebut Zamaludin, saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Selasa (18/10).
Selain itu, Zamaludin mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi harga kedelai. “Meski kita mogok produksi, tetap tidak akan membuat harga kedelai stabil (turun). Sehingga, perajin membatalkan mogok produksi, namun tetap menaikkan harga tahu dan tempe untuk mencegah kerugian,” ungkapnya.
Ia pun menerangkan, kenaikan tahu dan tempe di Jabar akan dilakukan secara serentak pada Kamis (20/10) depan. Namun ia juga tidak menampik, bahwa saat ini telah ada beberapa perajin yang sudah menaikkan harga produksinya itu.
“Karena harga kedelai sekarang Rp 13.300 per kilogram. Jadi, kerugian kita lumayan gede, Rp 200 sampai Rp 300 ribu, tergantung banyaknya produksi. Bahkan ada juga sampai jutaan (kerugian),” pungkasnya. (san/tur)