JABAREKSPRES.COM, BOGOR – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali mendatangi lokasi bencana tanah longsor di Bogor untuk memberikan santunan kepada para ahli waris di posko pengungsian korban dengan nominal masing-masing terima Rp15 juta .
Risma hadir dilokasi bendana di Gang Kepatihan dan Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Senin (17/10) sore.
“Yang meninggal itu tugas kami memberikan santunan karena bencana alam, jadi sudah kami berikan santunan,” ungkapnya.
Selain memberikan santunan kepada korban longsor yang masing-masing terima Rp15 Juta, Risma juga memberikan mainan kepada anak-anak yang ada di posko pengungsian.
Setelah itu Mensos juga melakukan pengecekan kondisi tempat pengungsian untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi dan kondisi pengungsi dalam keadaan sehat.
Pada kunjungan itu ia juga melihat kondisi toilet yang sudah dikirimkan oleh pemerintah pusat dan mengecek kebutuhan di dapur umum TNI dan Dapur Umum Tagana.
“Ini jauh lebih baik kalo dibanding pengungsian lain yang bisanya di tenda, ini di tempat permanen kemudian saya juga kirim toilet, (kondisi saat ini) lebih bagus memang, lebih aman,” paparnya.
Dengan kondisi tempat pengungsian yang permanen itu, warga tidak akan khawatir apabila terjadi hujan kembali, karena sudah dievakuasi ke tempat yang aman.
Mensos Risma juga meminta Wali Kota Bogor Bima Arya untuk segera merelokasi warga terdampak bencana tersebut.
Dia menekankan, agar pemindahan para pengungsi ketempat tinggalnya atau tempat relokasi harus dipastikan kondisi cuaca sudah aman berdasarkan pernyataan dari BMKG.
“Itu nanti pak wali lah yang bisa membantu (relokasi) mau pindah kemana, karena kan apapun keputusan ada di mereka (pengungsi). Memang risikonya, kasat mata juga membahayakan kembali,” jelasnya.
Merespon itu, Wali Kota Bogor Bima Arya juga memaparkan kepada Mensos solusi yang terbaik untuk para pengungsi harus permanen.
Agar peristiwa yang sudah terjadi ini tidak terulang kembali karena sangat membahayakan warga.
“Karena itu kami akan konsultasikan ke ahli geologi sejauh mana pembangunan di sini. Sehingga bagi yang tidak memungkinkan, akan direkolasi secara permanen. Saya beri waktu camat, lurah untuk melakukan pemetaan. Di titik bencana ini, berapa rumah yang kondisinya darurat dan harus pindah,” katanya.