BANDUNG – Penyaluran vaksin Covid 19 berjenis Indovac kepada masyarakat ternyata belum bisa dilakukan pendisitribusiannya. Hal ini menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) karena belum ada instruksi dari pusat.
Kepala Dinkes Jabar, Nina Susana Dewi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan atau instruksi dari Pemerintah Pusat, terkait dengan pendistribusian vaksin Indovac tersebut.
“Memang saat ini Menkes (Kementrian Kesehatan) belum melakukan distribusi ke provinsi-provinsi (di Indonesia). Jadi, masih ada proses-proses lagi untuk distribusi (vaksin indovac),” katanya saat ditemui di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Senin (17/10).
Nina juga menjelaskan, setelah adanya peresmian vaksin Indovac buatan PT Biofarma oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal (13/10) kemarin, nantinya vaksin tersebut akan di sebar ke seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi kemarin diresmikan Presiden (Jokowi), itu kebanggan kita karena kita sudah bisa membuat vaksin sendiri. Dan nanti, akan digunakan di seluruh Indonesia,” ungkapnya
Akan tetapi terkait dengan kuota yang akan didapat oleh Provinsi Jawa Barat, Nina mengaku saat ini belum bisa disebutkan.
“Itu biasanya sesuai dengan sasaran (penyebaran covid 19). Tapi kalau Jabar (Jawa Barat) sasarannya tinggi, jadi akan lebih banyak (kuota vaksin Indovac),” ucapnya
Sehingga dengan hadirnya jenis vaksin tersebut, ia menuturkan bahwa nantinya pemerintah akan memberikannya kedalam dosis tambahan atau booster covid 19.
“Itulah bisa digunakan untuk booster, tapi tunggu distribusi dari kementerian dulu (Kemenkes),” pungkasnya
Sebelumnya, vaksin Indovac buatan PT Biofarma diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Kamis (13/10) kemarin. Peresmian tersebut juga, sekaligus melakukan pemberian suntikan pertama vaksin Indovac.
“Kita patut bangga, sebab mulai hari ini kita bisa memprduksi vaksin sendiri,” ucapnya saat peluncuran Vaksin Indovac di Pt Biofarma, Kota Bandung, Kamis (13/10) kemarin
(San).