JAKARTA– Melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Pertamina berkolaborasi dengan Kemendes PDTT, dan Kemenkomarves mewujudkan kepedulian dan dukung pemberdayaan UMKM di Maluku Utara.
Dalam pagelaran GBBI kali ini pengunjung dapat menemukan berbagai produk karya UMKM, termasuk yang tergabung dalam program binaan Pertamina serta mengikuti berbagai aktivasi berhadiah menarik.
Selain menyajikan berbagai aktivitas menarik, untuk menjawab rasa keingintahuan masyarakat, Pertamina juga menghadirkan produk-produk unggulan yang terdiri dari beragam kategori seperti fashion, craft, dan kuliner khas Maluku Utara.
Executive General Manager Regional Papua Maluku PT Pertamina Patra Niaga, I Ketut Permadi Aryakuumara menyampaikan, melalui kegiatan ini, diharapkan dapat semakin menumbuhkan minat masyarakat akan produk-produk lokal dan terus mendukung para pengrajin lokal terutama pada binaan Pertamina.
“Melalui partisipasi kami dalam kegiatan ini, masyarakat akan semakin giat dalam mendukung produk-produk lokal berkualitas sehingga kita mampu dalam mendorong pemulihan roda ekonomi Indonesia setelah lebih dua tahun diterpa oleh pandemi yang melanda dunia,” ujar Ketut Permadi dalam keterangan resmi yang diterima, Jum’at (14/10).
Pertamina berkolaborasi untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang digagas bersama oleh Kementerian Desa dan PDTT, Kemenko Marves, Pemerintah Provinsi Maluku utara, Bank Indonesia dan Top Brands.
Sejalan dengan dukungan penuh SMEXPO untuk mendorong UMKM dan keikutsertaan dukungan kepada Bernas GBBI, dengan semangat itu, Pertamina berkomitmen untuk mengadakan SMEXPO.
Dimana salah satu tujuannya untuk mengangkat pemberdayaan UMKM di Maluku Utara dengan menghadirkan beberapa agenda kegiatan seperti Talkshow dan Upskilling UMKM, Social Media Activation, Marketing Live Competition, T3 GBBI Corner, dan hybrid Exhibition bertajuk SMEXPO.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyampaikan, Berawal dari arahan Presiden Jokowi, pihaknya mengevaluasi bahwa di Kementrian desa tidak akan lagi menggunakan produk Impor, yang digunakan hanya produk dalam negeri dan produk UMKM buatan Indonesia.
“Kita harus merubah sikap dan perilaku terkait pemanfaatan dengan produk-produk kita. Tentu ini semua kita lakukan tidak lain karena kecintaan kita kepada produk-produk Indonesia dan kita terus gelorakan bukan hanya ampilifikasi nya tapi terhadap perubahan sikap dan perilaku,“ ujarnya.