Jumlah penonton Arema juga imbang: 50 persen dari kota, 50 persen dari desa-desa di kabupaten. Karakter mereka juga sedikit berbeda. Anda sudah bisa menduga: di mana perbedaannya.
Yang datang dari kota itu umumnya naik sepeda motor. Ribuan juga yang pilih naik kereta api. Mereka naik kereta dari stasiun kota dan kota lama, turun di stasiun Kepanjen. Lalu jalan kaki tidak sampai 1 km ke Stadion Kanjuruhan. Itu adalah kereta Surabaya-Blitar yang melewati Malang-Kepanjen.
Jenderal Tedy Minahasa Putra kini mendapat tugas yang sepadan dengan kemampuan aslinya. Ia kini mendapat arena kelas utama. Mata nasional akan jeli mengamatinya. Kemampuan sebenarnya akan terlihat di sini: memang hebat atau biasa-biasa saja.
Ia menggantikan Irjen Pol Nico Afinta yang begitu banyak cobaannya. Kini Irjen Pol Nico hanya menjadi staf ahli di Mabes Polri. Awalnya ia memang dikait-kaitkan dengan Sambo. Dan belakangan diminta ikut bertanggung jawab tragedi Kanjuruhan.
Maka sebelum berangkat cuci piring minggu ini Jenderal Tedy mungkin akan ke Pasuruan dulu. Sungkem ke mamanya. Minta restu. Untuk tugas beratnya. Juga untuk karir berikutnya di masa yang lebih depan. Siapa tahu. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul Horeeee FIFA
Ahmad Zuhri
Solutif sekali Bah.. itu suporter yg nakal mmg perlu di black list dan menerima sanksi sosial dari sesama suporter, biar malu.. biasanya lebih mengena dan efektif sanksi nya. Sebaiknya aparat yg mengamankan pertandingan yg agak berumur aja, jadi tidak gampang emosi menghadapi remaja yg nakal itu.. Sayang sekali kali ada peristiwa besar tidak menghasilkan perubahan yg besar.. Terima kasih atas respon cepat pemerintah, semoga lebih baik lagi ke depannya.. aamiin. Btw, tolong sampaikan ke mantan (?) Presiden Persebaya itu Bah, kalau libur nulis nya jangan lama-lama.. takutnya lupa dengan ilmu nulis nya nanti. Siapa tau ada perspektif berbeda tentang Tragedi Kanjuruhan ini..
xiaomi fiveplus
katanya yg nego erick tohir bah, yg mantan presiden inter milan itu. benar g ya?