BANDUNG – Pengrajin tahu tempe di seluruh Jawa barat (Jabar) berencana akan melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari mulai tanggal 17 – 19 Oktober 2022 nanti.
Ketua paguyuban Tahu dan Tempe Jabar, M Zamaludin menerangkan jika aksi tersebut dilakukan akibat kenaikan harga kacang kedelai di pasaran
“Jadi berdasarkan hasil rapat pada tanggal 10 (Oktober) kemarin kami berencana akan melakukan mogok produksi selama 3 hari, itu tidak akan ada tahu tempe di pasaran dan akan produksi lagi pada hari Kamis (20/10),” terang Zamaludin saat dikonfirmasi, Selasa 11 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, pada saat aksi pihaknya tidak akan melakukan sweeping kepada para pengrajin yang masih melakukan produksi tahu dan tempe.
“Kita tidak akan melakukan sweeping, tapi kita memohon untuk kesadaran dan kerjasamanya kepada seluruh pengrajin tahu tempe untuk melakukan mogok produksi,” ucapnya.
Sehingga dengan adanya aksi ini, Zamaludin menuturkan agar pemerintah mengetahui kondisi yang tengah dirasakan para pengrajin tahu dan tempe khususnya di Jawa Barat.
“Karena ini tujuannya agar pemerintah tahu masalah melakukan mogok produksi ini kenapa, dan konsumen juga tahu bahwa kita akan melakukan mogok selama 3 hari. Sehingga kami berharap pemerintah untuk memperhatikan dan memberikan kebijakan terhadap kenaikan bahan baku Tahu dan Tempe ini,” imbuhnya.
Terpisah, Wakil kepala Bulog Jabar, Mersi Windrayani mengaku bahwa pihaknya mulai saat ini telah melakukan penyaluran kacang kedelai kepada para pengrajin tahu tempe
“Memang kita dapat penugasan dari kantor pusat (Bulog) untuk bekerjasama dengan Puskopti (Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) yang ada di Jawa barat dan para pengrajin tahu tempe,” kata Mersi saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (11/10).