JabarEkspres,com, BANDUNG – Aktor film sekaligus pesilat Indonesia, Cecep Arif Rahman mengatakan, pencak silat mempunyai sejarah panjang di tanah air hingga turut andil dalam kemerdekaan melawan para penjajah.
Karenannya, para penerus bangsa terutama yang menggeluti seni bela diri pencak silat, menurut Cecep, harus bisa mengingat dan menghargai sejarah.
“Harus menghargainya dengan kegiatan yang baik. Insya Allah akan mendorong untuk berprestasi dalam kejuaraan pencak silat,” kata Cecep kepada Jabar Ekspres belum lama ini.
Aktor yang kerap menghiasi layar kaca film laga Indonesia hingga Hollywood itu mengatakan bahwa memaknai sejarah diharapkan bisa diaplikasikan sebagai percontohan, sehingga dapat menambah baik aktivitas pencak silat.
“Kalau kita lihat sejarah, zaman kemerdekaan itu para pahlawan mempunyai keberanian karena sudah berlatih silat,” ujar Cecep.
“Mereka (para pahlawan Indonesia) memiliki kemampuan pencak silat, akhirnya mereka punya kesiapan berjuang,” lanjutnya.
Cecep menyampaikan, perjuangan yang dilakukan para pahlawan saat itu, melalui pencak silat akhirnya kita bisa menikmati kemerdekaan.
“Tidak hanya dari segi kemampuan bela diri, tapi (melalui pencak silat) secara mental juga terbangun,” ucapnya.
Sementara itu, Paguyuban Pencak Silat Panglipur sempat disinggung Cecep, sebab sejarah penamaannya sangat berkaitan erat dengan tokoh besar yakni Bupati Bandung ke-11, Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema V yang juga sempat jadi Menteri Dalam Negeri RI yang pertama.
“Kita sebagai Panglipur yang sejarahnya diberi nama oleh sesepuh Bupati Bandung, kita sangat senang,” imbuhnya.
Cecep berpesan, agar para pesilat terutama Silat Panglipur agar meneruskan nama baik pencak silat dan bisa membawa seni bela diri tradisional semakin harum.
“Sangat membanggakan karena Panglipur ternyata tidak hanya asal dikasih nama, sejarahnya juga dikasih pada waktu yang bagus sekali,” tukas Cecep.
Diketahui, pencak silat kini telah mendunia, bahkan Panglipur cabang perguruannya tak hanya di Bandung Raya, namun sudah terbentuk di luar Provinsi Jawa Barat hingga manca negara.
Sejak 2017 lalu, Panglipur bersama kelompok dan berbagai aliran silat lain turut mendorong agar seni bela diri pencak silat diakui di tingkat internasional.