JabarEkspres.com, BANDUNG – Kondisi harga pangan di Kota Bandung masih aman. Seolah tidak terdampak inflasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyebut, bahkan harganya cenderung menurun.
Berdasarkan hasil pendataan di sekitar enam pasar tradisional, Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan bahwa penurunan harga sampai sekira Rp10 ribuan lebih.
Dia menuturkan, saat ini harga untuk cabai rawit merah berkisar Rp62.500/kg, cabai merah keriting Rp57.000/kg, dan cabai merah tanjung Rp56.600/kg.
“Saya pikir tidak ada kenaikan. Malah turun dari Rp73.000,“ tutur Elly kepada Jabar Ekspres di Balaikota, Selasa, 37 September 2022.
Penurunan harga tersebut, lanjutnya, mulai terjadi semenjak satu minggu yang lalu. Semula harga cabai rawit merah sempat menyentuh harga Rp73.750/kg, lalu cabai merah keriting berkisar Rp68.750/kg, dan cabai merah tanjut senilai Rp67.500/kg.
“Jadi, tidak ada kenaikan. Malah turun,” tegasnya.
Maka, dirinya mengatakan, kenaikkan harga BBM, ternyata tidak berdampak terlalu besar pada harga komoditi pangan di masyarakat. Terlebih saat ini, pihaknya tengah menggencarkan pasar murah.
Hal demikian, kata Elly, dianggap sebagai solusi yang membuat harga pangan masih stabil, bahkan sampai mengalami penurunan.
“Harga aman ditunjang dengan passr murah di 30 kecamatan. Satu hari di tiga kecamatan sudah melaksanakan, empat hari sudah 13 kecamatan, tinggal 18 kecamatan,” pungkasnya.*** (zar)