Konsumen SPBU Pertamina Mulai Beralih ke Vivo, Ini Penyebabnya

JAKARTA – Akibat BBM bersubsidi naik, beberapa SPBU Pertamina di Jakarta Selatan mengalami antrian yang cukup panjang.

Akan tetapi banyak masyarakat yang bertahan menggunakan bensin dari Pertamina dengan alasan harga lebih murah dari kompetitornya, dan tidak sedikit juga masyarakat yang beralih ke jenis BBM yang lain.

Namun terdapat 2 alasan SPBU Pertamina mulai ditinggal konsumen, salah satunya kualitas BBM dan alasan lainya karena harus mengantri yang cukup panjang.

Dari pantauan Disway pada Senin, 25 September 2022, pada pukul 09:30 WIB terlihat antrian yang cukup panjang di sejumlah SPBU Pertamina yang berada di Jalan Raya Mampang Prapatan dan SPBU di Jalan raya Casablanca.

Antrian di SPBU tersebut didominasi oleh motor dan mobil yang sedang mengisi BBM jenis Pertalite.

Menurut Rizky, 21, ia memiliki beberapa alasan untuk pindah ke SPBU Vivo karena kualitas bensin lebih bagus bikin tarikan dimotor lebih enteng dan tidak perlu ngantre.

“Saya beralih ke Vivo sudah beberapa hari ini dan terkadang masih memakai jenis BBM Pertalite jika mendesak,” ujarnya.

“Saya pindah ke Vivo karena antrian tidak terlalu panjang dan kualitas bensin saya kira lebih baik, semenjak Pertalite naik kualitas yang saya rasakan lebih berkurang dan lebih boros,” ujarnya.

Rizky menambahkan, jika mengisi bensin di SPBU Pertamina merasakan antrian yang cukup lama dan menyita waktu, sedangkan jika dia mengisi di SPBU Vivo tidak mebutuhkan waktu yang lama. Cukup 5 menit mengantri.

“Iya kalo isi BBM di SPBU Pertamina kayanya lebih lama antrinya sekitar 10-15 menit jika antrian sangat panjang, saya rasa akan menyita waktu yang cukup lama untuk masyarakat yang ingin berkerja,” ucapnya.

“Saya kalo isi bensin Vivo tidak membutuhkan waktu yang lama paling 5 menit cukup meskipun harga lebih mahal sedikit ya,” ucapnya.

Dia berpendapat kenaikan BBM ini memiliki efek yang sangat besar dengan ikutnya beberapa kebutuhan pokok yang melonjak naik.

“Harapannya untuk pemerintah segera menurunkan kembali harga pertalite biar masyarakat bisa hidup tenang dan daya beli masyarakat terus meningkat, bensin naik imbasnya kebutuhan pokok juga ikut naik,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan