Menelisik Sejarah Patilasan Oto Iskandar Di Nata di Pasir Pahlawan Lembang

BANDUNG BARAT – Oto Iskandar Di Nata merupakan pahlawan nasional yang tidak dimakamkan di pemakaman nasional.

Pahlawan asal Bandung yang lahir di Bojongsoang, Kabupaten Bandung pada 31 Maret 1897. Wafat di daerah Banten pada 20 Desember 1945, ketika umurnya 48 tahun.

Monumen PahlawanNasional Oto Iskandar Dinata di Desa Gudang Kahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat merupakan tempat pasir dan air laut dari Pantai Mauk Tangerang ditanam

Penulis buku “Oto Iskandar Di Nata The Untold Stories”, Iip D Yahya, menjelaskan monumen pasir pahlawan tersebut muncul karena kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenang dan mengabdikan jasa-jasa Oto Iskandar Di Nata.

“Muncul kesadaran akan pentingnya mengenang dan mengabadikan jasa-jasa Oto Iskandar di Nata. Maka diambillah pasir dan air laut dari Pantai Mauk Tangerang, sebagai syarat jenazah, yang kemudian ditanam di Pasir Pahlawan Lembang,” ucap Iip, pada Selasa (20/09/22).

Makam simbolik itu kemudian dikenal dengan Taman Pahlawan Oto Iskandar di Nata. “Makam simbolik tersebut diresmikan pada 20 Desember 1952 oleh Partai Kebangsaan Indonesia, sebagai metamorfosis dari Paguyuban Pasundan. Sejak 1948 dihidupkan kembali dan berganti nama Partai Kebangsaan Indonesia (PARKI),” sebut Iip.

Dipilihnya Lembang menjadi tempat di tanamnya pasir dan air laut, kata Iip, karena dianggap oleh PARKI lingkungannya sejuk dan tenang.

Kemudian Taman Pahlawan Oto Iskandar Di Nata menjadi makam sungguhan setelah wafatnya putra sulung Oto Iskandar Di Nata, Mayjen. H. Sentot Iskandar Dinata gugur bersama Batalionnya pada masa revolusi mengamankan Bandung Utara.

“Situs tersebut menjadi makam sungguhan setelah wafatnya putra sulung Pak Oto, yakni Sentot Iskandardinata, yang di makamkan di sana bersama para mantan anggota Batalion Sentot. Kebetulan, pada masa revolusi, Batalion Sentot bertugas mengamankan Bandung Utara, yang termasuk kawasan Lembang,” tutur Iip.

Taman Pahlawan Oto Iskandar Di Nata tersebut diresmikan pada tahun 1981 oleh Gubernur Jawa Barat kala itu Mayor Jenderal TNI Aang Kunaefi Kartawiria.

Saat ini Taman Pahlawan Oto Iskandar DiNata telah dipasang situs cagar budaya oleh Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan