BANDUNG – Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil hingga saat ini masih enggan berkomentar banyak terkait sang istri, Atalia Praratya yang masuk kedalam bursa Calon Walikota (cawalkot) Bandung selanjutnya.
Meski begitu, menurut pria yang kerap disapa kang Emil ini, menyebut, hasil survei penilaian masyarakat terhadap Atalia dinilainya tidak dapat dibendung.
“Tanggapannya mah sederhana, siapapun enggak bisa menolak disurvei, tapi hasilnya bagus alhamdulillah, gitu aja. kalau enggak juga enggak masalah (menjadi Cawalkot),” ucapnya saat ditemui di Gedung Sekoper Cinta, Jl. Turangga, Kota Bandung, Senin (19/9).
Selain itu Emil juga mengatakan, bahwa istrinya hingga saat ini masih belum dipastikan untuk terjun ke dunia politik. Apa lagi kata dia, kini telah ada perjanjian bersama Atalia untuk tetap mendampingi dirinya selama menjadi kepala daerah.
“Apakah Bu Cinta (sapaan akrab Atalia) mau masuk politik, kan belum tentu. Sementara perjanjiannya ikut suami, kalau suami masih berkarir ya, mengawal aja seperti ini,” ungkapnya
Sementara itu, istri dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya mengaku sangat menghormati adanya survei kepada dirinya untuk menjadi Cawalkot Bandung.
“Jadi saya selama kemudian tidak ada protes dari keluarga, dan mendukung lain sebagainya, maka saya sih enggak ada masalah. Karena saya bersyukur sekali karena masyarakat memberikan apresiasi kepada saya. Itu sebuah kehormatan bagi saya,” ucapnya ditempat yang sama.
Meski namanya masuk kedalam survei, ia mengaku telah membuat perjanjian dengan Ridwan Kamil untuk tidak ada dua matahari atau dua orang pemimpin dalam satu keluarga.
“Tidak boleh ada dua matahari di keluarga kami, jadi kalau misalkan akang dan teteh lihat bahwa Kang Emil maju, ada saya dibelakangnya,” pangkas
Untuk diketahui, nama Atalia Parartya masuk kedalam bursa Cawalkot 2024 berdasarkan hasil survei dari Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC).
IPRC menyebut, elektabilitas istri dari Gubernur Jawa Barat ini menempati posisi tertinggi dengan raihan 18,8 persen, disusul Yana Mulyana, M Farhan, Budi Dalton, dan si Sultan Raffi Ahmad.