JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengutus Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita untuk membicarakan mengenai kelanjutan kerjasama tiga negara di kawasan ASEAN.
Indonesia, Thailand dan Malaysia sepakat untuk menjalin kerjasama lanjutan Indonesia, Malaysia dan Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Pertemuan yang dihadiri tingkat menteri itu, mendiskusikan tentang kemajuan implementasi program Kerja Sama Sub-Kawasan IMT-GT.
‘’Ini juga untuk menentukan arah kerja sama ke depan untuk mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah,’’ ujar Agus Gumiwang dalam keterangannya, Senin, (19/9).
Menurutnya, Program IMT-GT menitikberatkan pada pengembangan pariwisata dan perdagangan. Tujuannya untuk mendorong peningkatan Investasi dan membuka kembali lapoangan pekerjaan.
Ketiga negara telah sepakat untuk membangun proyek-proyek dan membuka konektivitas antar wilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
‘’Proyek-proyek ini meliputi jalan, pelabuhan, bandara maupun Information and Communication Technology (ICT),’’ ujarnya.
Selain itu, untuk membuka hubungan antar wilayah, ketiga negara juga menyetujui untuk melakukan pendekatan ekonomi.
Saat ini, sudah ada lima koridor ekonomi yanbg menghubungkan antar tiga daerah di ketiuga negara. Bahkan sudah diusulkan agar menambah satu koridor baru melalui pembangunan pelabuhan laut.
Untuk menunjang kerjasama tersebut para menteri sepakat untuk membuat dokumen cetak biru IMT-GT 2022-2026.
‘’Ini untuk pelaksanaan peringatan 30 tahun Kerja Sama IMT-GT di 2023, dan IMT-GT Visit Year 2023-2025,’’ kata Agus Gumiwang.
Dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) on IMT-GT Rubber Cities and Rubber Industry Cooperation demi memperkuat kerja sama di industri karet.
Agus Gumiwang menambahkan, pertumbuhan dan kemajuan pelaksanaan proyek-proyek ini akan menjadi prioritas bersama ketiga negara.
Sektor Pertanian, Pariwisata, Produk Halal, perdagangan dan Investasi serta transformasi digital menjadi prioritas penting yang tercakup dalam kerja sama IMT-GT.
Agus Gumiwang menyampaikan IMT-GT harus fokus ketahanan pangan dan energi dalam kawasan. Selain itu mendorong perkembangan ekonomi digital.
Konektivitas ketiga negara dengan memberikan keringanan harga tiket pesawat dan biaya logistik selama proses pemulihan.
Pemerintah Indonesia sendiri telah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), khususnya untuk membangun integrasi nilai tambah antar KEK. (yan)