Merespon sejumlah persoalan tersebut, maka dari itu PMII Kota Bohor bersikap dengan memberikan lima tuntutan, pertama menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.
“Kami mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, mendorong pemerintah untuk membuka ketertiban masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi dan mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap masa aksi PMII se-Indonesia,” imbuhnya.
Pada akhirnya, para demonstran itu membubarkan diri sekiranya pukul 19.00 WIB, akibat derasnya guyuran hujan.
Adanya aksi para mahasiswa tersebut menyebabkan arus lalu lintas di sejumlah pusat Kota Bogor padat, sehingga pihak kepolisian mengalihkan para pengendara ke jalur yang lebih aman.*** (YUD)