Setelah datang, perwakilan perusahaan, keluarga dan rumah sakit langsung berunding untuk melakukan operasi amputasi.
“Jam 6 sampai 11 malam saya dioperasi. Sengaja tidak dibius full, karena ingin melihat tangan terakhir,” tandasnya.
Tiga hari usai dirawat di RSHS, pihak perusahaan mendatangi rumah Yayat untuk memberikan surat pernyataan.
Namun dia tolak, sebab ada beberapa poin yang merugikannya. Terlebih, perusahaannya tempat dia bekerja tidak membuatkan BPJS ketenagakerjaan sehingga membuatnya menderita dan mengeluarkan biaya sendiri. (BERSAMBUNG)