BANDUNG – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Bandung tengah melaksanakan simulasi manasik haji bagi ribuan anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bandung.
Ketua Himpaudi Kota Bandung, Atikah Susilawati S Pd mengatakan, pihaknya sengaja melaksanakan simulasi manasik haji itu dan dilaksanakan setiap tahun. Di tahun 2022 ini, simulasi manasik haji diikuti ratusan sekolah PAUD di 28 kecamatan se-Kota Bandung.
Dijelaskan, manasik haji bagi anak PAUD itu merupakan bentuk implementasi kurikulum Merdeka Belajar bagi anak usia dini.
“Karena salah satu profil kurikulum Merdeka Belajar itu adalah berimam, bertakwa serta berakhlak mulia. Dan harapan simulasi manasik haji ini akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar perempuan berkerudung ini, yang akrab disapa Bunda Ati, kepada Jabar Ekspres, Senin (12/9).
Menurut Bunda Ati, anak PAUD yang mulai mengeyam pendidikan non formal itu tidak melulu harus belajar di ruang kelas. Akan tetapi kata dia, anak PAUD juga harus belajar di luar ruangan (outdoor).
“Seperti kegiatan simulasi manasik haji ini merupakan bentuk pembelajaran riil bagi anak PAUD. Karena PAUD itu bukan hanya berbicara teori atau konsep. Tapi harus dilaksanakan dengan nyata, bukan hanya di kelas saja. Jadi assesment-nya sesuai assesment konseptual. Jadi penilaiannya sesuai kondisi,” paparnya.
Diketahui, simulasi manasik haji hari ini Senin (12/9), diikuti 765 peserta untuk 32 sekolah PAUD se-Kecamatan Ujungberung, bertempat di Lapangan Zipur, Ujungberung, Kota Bandung. Kegiatan tersebut merupakan rangkain yang ke 13 kalinya di 2022 tahun ini. Kemudian kegiatan yang sama akan berlangsung di Kecamatan Kiaracondong, Taman Kiara Artha Park, Kota Bandung, Selasa (13/9). Dan puncak acara akan berlangsung hingga 17 September ini. Acara tersebut juga didukung MACS Born Creative sebagai sponsor utama.
Sementara itu, Ketua Himpaudi Kecamatan Ujungberung Muhammad Bustari S Pd mengungkapkan, simulasi manasik haji PAUD Unjungberung mengikuti setiap tahunnya.
“Adapun materi simulasi manasik haji ini, kami mengenalkan haji sejak dini bagi anak. Seperti berkeling di Padang Arafah, di Ka’bah dan sebagainya. Jadi memori anak sudah mengenal haji sejak dini. Dan mudah-mudahan anak-anak bisa berangkat naik haji semua nantinya,” harap Bustari, kepaja Jabar Ekspres.