MEDAN – Orang tua bocah 10 tahun yang diduga menjadi korban pencabulan, oknum kepala sekolah di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), menduga anaknya dicekoki narkoba sebelum dicabuli.
Ibu korban berinisial I meyakini anaknya menjadi korban pencabulan oleh oknum pimpinan, kepala sekolah (kepsek), pegawai tata usaha dan tukang sapu di salah satu sekolah swasta di Kota Medan.
I menceritakan bahwa sebelum diperkosa, anaknya sempat dipaksa untuk meminum air yang sudah dicampur dengan benda berbentuk serbuk berwarna putih. Peristiwa pencabulan diduga dilakukan oleh oknum pimpinan, kepala sekolah (kepsek), pegawai tata usaha dan tukang sapu di salah satu sekolah swasta di Kota Medan.
Menurut pengakuan anaknya, serbuk putih itu dikeluarkan oleh tukang sapu dari sebuah plastik berukuran kecil dari kantong celananya. I mencurigai bahwa serbuk tersebar adalah narkoba jenis sabu-sabu.
“Jadi saya minta kepastian serbuk putih itu apa,” kata I saat dikonfirmasi JPNN Sumut, Sabtu (10/9).
I yang merupakan seorang ASN di Pemko Medan itu menyebut dirinya sudah pernah memastikan ke anaknya soal bentuk serbuk putih yang dimasukkan ke botol minum tersebut.
Dia mengatakan pernah menunjukkan sebuah video bentuk sabu-sabu kepada anaknya, saat itu anaknya mengatakan bahwa serbuk yang diberikan tukang sapu kepada korban persis dengan video sabu-sabu yang ditunjukkan tersebut. Hal itu semakin membuat I merasa bahwa anaknya dicekoki narkoba.
“Jadi, waktu saya nonton tv itu kan, saya bukalah video- video di YouTube , seperti ini bentuknya?, saya tanya ke anak saya, katanya iya. Berarti kemungkinan kan narkoba,” sebutnya.
I mengaku dirinya sudah sempat meminta kepada Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak agar anaknya dites urine. Saat itu, Irjen Panca pun menerima permintaan itu. Namun, setelah diperiksa hasil tes urine anaknya dinyatakan negatif. Meski begitu, I mengaku dirinya masih belum meyakini soal hasil tes tersebut.
“Kemarin setelah jumpa Pak Presiden, saya ke pak Kapolda, pak Kapolda kasih tes BNN katanya negatif, tapi saya pun masih sangsi,” ujarnya.