JABAREKSPRES.COM – Setelah santer isu ruang rahasia yang menjadi tempat penyiksaan Brigadir Joshua, kini kembali muncul isu mengenai kuburan polisi di dirumah Irjen Ferdy Sambo.
Dugaan tersebut seakan menempatkan Sambo bukan hanya sekali melakukan pembunuhan, namun pernah terjadi kasus yang sama sebelumnya, hingga ada kuburan Polisi dirumahnya.
Isu tersebut mencuat saat ada video viral di media sosial TikTok dengan narasi “pembantu rumah tangga Putri Sambo buka suara”.
Wanita bernama Susi yang mengaku sebagai ART keluarga Ferdy Sambo mengatakan Brigadir J sebelum ditembak tubuhnya diikat terlebih dahulu oleh Ferdy Sambo.
Ia juga menyebutkan di dalam pintu rahasia di rumah dinas Ferdy Sambo terdapat banyak goa yang menyimpan tubuh-tubuh anggota Polri laki-laki.
Menurut pengakuannya, Susi mengatakan bahwa polisi-polisi yang dibunuh itu diambil organ tubuhnya dijadikan patung di dalamnya.
“Tolong dibuka itu pintu rahasia di belakang rumah untuk penyiksaan Josua itu ada pintu rahasia, kuncinya ada di lemari sebelah tempat Josua disiksa,” kata Susi.
Lebih lanjut, wanita itu juga bahwa anak-anak Ferdy Sambo terlibat dalam pembunuhan Brigadir J.
Menurut wanita itu, anak Ferdy Sambo yang menjadi polisi sudah menyobek perut Brigadir J.
Sedangkan, anak perempuan Ferdy Sambo yang menjadi dokter, menurutnya, sudah mengambil orak Brigadir J menggunakan kapak.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan terkait video viral pengakuan seorang wanita diduga pernah menjadi asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo.
Menurutnya, tidak ada pintu rahasia ataupun kuburan polisi di rumah dinas Ferdy Sambo seperti yang dinarasikan dalam video viral tersebut.
“Enggak ada (pintu rahasia) di rumah Sambo,” kata Dedi dikutip dari Antara Rabu 7 September 2022.
Selain itu, Dedi juga menegaskan, bahwa informasi yang disampaikan dalam video tersebut terkait organ Brigadir J ditaruh di pintu rahasia di rumah dinas Ferdy Sambo sebagai video hoaks.
“Ah enggak lah, hoaks lah itu,” ujarnya.
Menurut Dedi, fakta terkait kondisi tubuh dan organ Brigadir J sudah sesuai dengan yang disampaikan oleh Kedokteran Forensik setelah dilakukan autopsi ulang beberapa waktu lalu.