Rani Jaringan

 

yea aina

Presiden Xi Jinping, memegang teguh prinsip meritokrasi di saat menyusun personalia team (kabinet) politbironya. Meritokrasi, semacam rekrutmen kepemimpinan berdasarkan kemampuan atau prestasi. Kemajuan seseorang pemimpin didasarkan kinerja terverifikasi dan pencapaian yang ditunjukkan. Pasti berbeda dengan prinsip dinasti politik ataupun oligarki politik, anda sudah tahu.

 

Liam Then

Kekuasaan absolut seperti bilah belati bermata dua. Contoh klasik Tiongkok dan Korea utara. Tiongkok bisa maju, Korea Utara begitu-begitu saja. Untunglah di negara saya, dulu beberapa sample contoh kekuasaan absolut, efeknya tak sampai seperti Korea utara. Bukti fondasi negara ,yang di pancangkan pendiri negara masih kuat menopang dan merekat. Tiongkok boleh diambil sebagai contoh. Tetua partai di sana fokus mengangkat derajat orang miskin. Dalam 25 tahun, 600juta orang miskin berubah status. Kunci kemajuan Tiongkok sebenarnya sangat sederhana , mereka produktif, tak pilih-pilih, apa saja yang menghasilkan uang. Mereka kerjakan. Dimana ada yang menghasilkan uang, disana orang Tiongkok ada dan pergi. Membeli sumber daya, atau menjual barang produksi. Apa-apa yang bisa dukung proses menghasilkan uang ,asal tak merugikan kepentingan nasional mereka siapkan. Jalur sutera modern bahkan sudah di siapkan mereka. Sebagai fondasi integrasi ekonomi Tiongkok, ke ekonomi dunia. Jalur sutera modern di siapkan Tiongkok. Untuk lalu lintas barang dan sumber daya. Tujuannya? Sederhana, menghasilkan uang lebih banyak. Semoga pejabat di negara saya bisa contoh, bukan malah menghambur-hamburkan uang. Yang didapatkan dengan susah payah. Kita bukan sheikh Arab, yang tanah nya berlimpah minyak bumi dan populasi sedikit. Semoga tak ada lagi kejadian, kisah kisah yang ada di negara kaya, pengajuan gorden puluhan milyar, pemugaran ruang kerja enam em. Kemudian teriak beban subsidi bbm.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan