JAKARTA – Tersangka kasus pembunuhan berncana, Ferdy Sambo kembali menulis surat soal bukti CCTV. Kali ini surat tersebut ditulis Ferdy Sambo teruntuk anak buahnya Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria.
Surat yang sudah viral di media sosial itu disebutkan bahwa Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria tidak terlibat dalam perusakan CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Dalam suratnya itu, Ferdy Sambo menegaskan dua anak buahnya itu hanya mengamankan CCTV di pos satpam Duren Tiga atas perintah dirinya sebagai atasan.
Namun ia menyatakan, Brigjen Hendra dan Kombes Agus tidak terlibat sama sekali terkait perusakan CCTV pos satpam Duren Tiga tersebut.
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan surat tersangka Ferdy Sambo itu tak akan mempengaruhi proses persidangan kode etik.
“Monggo, silakan, tapi fakta persidanganlah yang dinilai,” kata Dedi kepada wartawan Sabtu (3/9).
Dedi juga menuturkan, pembuktian isi surat Ferdy Sambo terhadap Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria juga akan buktikan terhadap pemeriksaan sejumlah saksi-saksi
“Semuanya berdasarkan fakta persidangan, keterangan para saksi, dan alat bukti lainnya, baru nanti hakim memutuskan secara kolektif kolegial apa keputusannya,” ujarnya.
Diketahui, hasil sidang kode etik memutuskan Kompol Chuck Putranto dan Kompol Baiquni Wibowo diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH.
Keduanya dijatuhkan PTDH karena yang bersangkutan terbukti terlibat Obstruction of Justice baik secara etik maupun pidana. Keduanya pun lantas mengajukan banding atas PTDH tersebut. (pojoksatu-red)
Rekaman Bharada E di CCTV
Komnas HAM perlihatkan rekaman CCTV jelang eksekusi penembakan Brigadir J atau Brigadir Yoshua Hutabarat.
Sebelum Bharada E disuruh menembak, Ferdy Sambo sempat memanggil 2 ajudannya.
Salah satu ajudan Ferdy Sambo yang dipanggil yaitu Bharada E alias Bharada Richard Eliezer.
Dalam video yang ditayangan Komnas HAM, terlihat dua ajudan dipanggil ke lantai atas secara bergantian.
Awalnya pria berbaju hitam naik menggunakan lift yang berada di rumah dinas Ferdy Sambo di Jalan Saguling.