8 Hal Penting Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

Jabarekspres.com – Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) memberikan laporan investigasi mengenai kasus pembunuhan terhadap Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

Namun tahukah dari laporan tersebut ternyada ada 8 hal penting yang perlu diketahui? Cek selengkapnya berikut ini dikutip dari suara.com.

  1. Kepolisian batasi akses keluarga melihat kondisi jenazah

Komnas HAM pertama kali menemukan bahwa polisi telah melarang anggota keluarga masuk untuk melihat kondisi tubuh Brigjen J.

Akhirnya pihak keluarga mendapat izin dari pihak kepolisian untuk melihat keadaan jenazah dengan pengamanan yang cukup ketat, namun mereka dilarang membuka peti jenazah Brigjen J.

  1. Pihak Kepolisian tidak jalankan komitmen mereka

Selain membatasi akses keluarga untuk melihat kondisi jenazah Brigadir J, polisi gagal memenuhi kewajibannya kepada keluarga untuk menggelar prosesi pemakaman resmi. Hal ini membuat keluarga Brigadir J kecewa.

  1. Keluarga dapat informasi mengenai ancaman

Penemuan berikutnya adalah bahwa keluarga telah menerima informasi tentang ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Jenderal J. Hal itu diceritakan kekasih Brigjen J bernama Vera.

  1. Fakta perayaan hari ulang tahun pernikahan Ferdy Sambo dan istri

Komnas HAM juga menemukan bahwa hari jadi pernikahan Ferdy Sambo dan Putri Candrawati dirayakan di Maglang pada 7 Juli 2022.

Namun, Komnas-HAM juga mengatakan adanya dugaan kekerasan seksual pada Putri oleh Brigadir J.

  1. Ancaman asisten rumah tangga Sambo

Komnas HAM juga menemukan terdapat ancaman yang dilakukan oleh asisten rumah tangga Ferdy Sambo, bernama Kuat Maruf terhadap Brigadir J.

  1. Brigadir J masih hidup hingga sore hari

Disebutkan oleh Komnas-HAM, Brigadir J masih hidup sampai pukul 16.31 WIB. Hal tersebut dilihat dari komunikasi dengan sang kekasih.

  1. Serangan digital terhadap Brigadir J

Setelah adanya insiden penembakan, Komnas HAM juga menemukan adanya fakta serangan digital terhadap Brigadir J dan keluarga Sambo.

Serangan tersebut berupa upaya peretasan akun media sosial Brigadir J.

Tidak hanya itu, serangan digital juga diketahui didapat oleh keluarga Ferdy Sambo dan para ajudannya yaitu berupa doxxing serta persekusi online.

  1. Sebut kasus dugaan pembunuhan Brigadir J extrajudicial killing

Tinggalkan Balasan