JAKARTA – Lagi-lagi seorang oknum polisi viral di sosial media. Kali ini terlihat dalam sebuah video polisi dengan nada datar menyuruh wartawan untuk bicara dengan pohon.
Video viral ini kemudian menjadi cibiran warganet, mereka pun mengaitkan sikap anggota tersebut dengan nama ‘Sambo’. Padahal video tidak berhubungan dengan kasus Sambo dalam pembunuhan Brigadir J.
Aksi tersebut terjadi di halaman kantor Reskrim Polsek Kembangan Jakarta Barat.
“Kamu tunggu dulu, kamu tunggu dulu, bicara dulu sama pohon sebentar,” kata Polisi dalam video sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Video tersebut diketahui pertama kali diunggah pengacara Sunan Kalijaga dalam akun instagramnya dan mengundang berbagai komentar warganet.
“Kenapa begitu pak, kenapa kami disuruh bicara dengan pohon pak,” jawab wartawan.
“Titisan Sambo mulai merajalela’, kata akun @kholel***
“Anak buah e Sambo,” celetuk akun @blessing.m****
“Anak buah sambo…! Pecat…! polisi gak punya adab,” kata akun @fas_fa** geram.
“Sambo dengan kearifan lokal,” celetuk akun @dewa.***
“Anak buahnya Sambo itu min,” kata akun @dino.***
“Anak buah Sambo”, tutur akun @try_**
Dalam unggahannya Sunan Kalijaga menjelaskan sedang mengurus kasus Kekerasan Dalam rumah Tangga (KDRT) di Polsek Kembangan Jakarta Barat, namun sikap aparat sangat mengecewakan. Sunan sebelumnya marah dan mendesak polisi karena membebaskan tersangka kasus KDRT yang sedang ditanganinya.
Seperti diketahui, kasus jenderal bintang dua Polri yang pernah menjabat Kadiv Propam berpangkat Irjen bernama Ferdy Sambo menjadi headline media massa dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Ferdy Sambo menjadi tersangka dalang pembunuhan ajudannya di rumah dinasnya sendiri. Pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat itu melibatkan 5 orang tersangka, istri Ferdy Sambo, sopirnya Kuat Maruf, ajudan lainnya Brigadir Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer.
Bak sebuah sinetron, kasus pembunuhan Brigadir J ini dimulai dengan skenario Brigadir J baku tembak dengan Bharada E karena ketahuan hendak melakukan melecehkan istri Ferdy Sambo.
Belakangan, skenario tersebut telah diakui bohong (tidak ada baku tembak) dan Ferdy Sambo mengakui yang menjadi dalang pembunuhan (memerintahkan Bharada E tembak Brigadir J) dan motifnya hingga saat ini belum diungkap Polri secara jelas.