JABAREKSPRES.COM – Setelah menjalani pemeriksaan, 6 anggota TNI AD yang mutilasi warga Mimika Papua akhirnya mengaku. Mereka mengatakan motif dari kasus pembunuhan sadis terhadap empat warga di Mimika, Papua tersebut karena faktor ekonomi.
Hal tersbeut diungkapkan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Chandra W. Sukotjo. Chandra menyatakan, sampai saat ini tim penyidik masih terus melakukan pemeriksaan terhadap enam orang oknum prajurit TNI AD yang diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan sadis di Mimika, Papua.
Chandra mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tim penyidik Polisi Militer, motif pembunuhan yang dilakukan keenam prajurit TNI AD adalah ekonomi.
Baca Juga:Gladi Resik Pemaparan Lomdeskel Tingkat RegionalPria Tak Dikenal Menenteng Senjata di Tengah Jalan, Tusuk Pengendara Motor
“Sementara ini motifnya ekonomi,” kata Danpuspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo saat dikonfirmasi awak media, Selasa, 30 Agustus 2022.
Dia pun menegaskan TNI AD akan menindak tegas bagi seluruh prajurit TNI yang terbukti melakukan pelanggaran hukum dan merusak nama baik satuan dan TNI.
“Kami berusaha sesegera mungkin kasus ini dituntaskan,” ujarnya.
Sayangnya Chandra tidak membeberkan motif ekonomi seperti apa yang membuat para pelaku nekad memutilasi korbannya tersebut.
Selain enam anggota TNI, empat warga sipil juga ditetapkan sebagai tersangka. Tiga telah ditangkap, sementara satu tersangka lainnya yang diduga sebagai dalang, masih buron
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar TNI dan Polri untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan dengan mutilasi tersebut.
Ditegaskannya, kasus tersebut sangat keji dan menjadi sorotan publik.
“Sekali lagi, proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar,” kata Jokowi di Papua, sebagaimana dilansir kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 31 Agustus 2022.
Jokowi meminta agar proses hukum kasus pembunuhan sadis itu dirampungkan dengan baik. Ini adalah kasus penting.
Baca Juga:Viral, Polisi Suruh Wartawan Ngomong Sama Pohon Saat Mau DikonfirmasiEmpatSekawan
“Saya kira yang paling penting usut tuntas kemudian proses hukum,” kata Jokowi.
Karenanya dengan tegas Jokowi memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantu polisi mengungkap kasus tersebut.
Polisi dan TNI harus bahu-membahu menegakkan hukum dalam kasus ini.
“Saya perintahkan kepada Panglima TNI membantu proses hukum yang juga telah dilakukan kepolisian tapi di-backup TNI. Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar,” ujarnya.
