BANDUNG – Vaksinasi dosis ketiga alias booster yang ditargetkan mencapai minimal 50 persen di akhir Agustus ini nyatanya meleset. Pemkot Bandung mengaku gagal capai target vaksinasi booster 50 persen.
Saat ini pencapaian Kota Bandung baru mencapai 47,33 persen atau 810.121 sasaran. Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, melencengnya capaian vaksinasi ini disebabkan terbatasnya stok vaksin di Kota Bandung.
“Karena stok vaksin terbatas ya, kemarin juga ada kekurangan vaksin. Kita sekarang masih 47,33 persen, padahal target minimal 50 persen di akhir Agustus,” kata Yana saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (30/8).
“(Target) Kan tergantung stok vaksinnya juga, masa mau disuntik vaksin lain,” tegasnya.
Keterbatasan pasokan vaksin ini, kata dia, bukan hanya untuk program vaksinasi dosis ketiga saja, namun juga dosis keempat (booster kedua).
Yang saat ini tengah gencar diberikan untuk tenaga kesehatan (nakes). Jenis vaksin yang saat ini masih kosong, sambung Yana, adalah vaksin Covid-19 jenis Moderna.
Namun Yana memastikan, Pemerintah Kota Bandung telah mengajukan penambahan stok vaksin sejak sepekan lalu. agar kondisi seperti sekarang dimana Pemkot gagal capai target vaksinasi tidak akan terulang lagi.
Namun sayangnya, hingga kini belum ada informasi lanjutan kapan stok vaksin tambahan tersebut akan dikirimkan.
“Jadi kekurangan itu bukan hanya stok vaksin booster pertama tapi kedua juga. Udah ngajuin sih, tapi sampai hari ini belum ada informasi lagi, kalau ga salah sudah seminggu kita ajukan ke pusat. Kita ajukan 5000 vial ya. Itu untuk booster satu dan dua, itu campuran, bukan hanya Moderna, tapi Pfizer, Sinovac, dan lainnya,” jelas Yana.
Meski tidak memiliki stok yang mencukupi, namun Yana menegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan, dengan mengandalkan stok vaksin yang ada. “(Vaksinasi) Ada, cuma ditujukan untuk yang bukan Moderna. Karena (Moderna) masih kosong, tapi vaksinasi masih terus berlangsung,” tegasnya.