SEMARANG – Seorang pria anonim mengaku kerap berhubungan dengan oknum polisi untuk ‘pengamanan’ judi mengungkap, ada tempat judi besar tidak jauh dari komplek Akpol Semarang.
Akan tetapi selama ini, tempat judi tersebut tetap ‘aman’ beroperasi karena diduga dibekingi Konsorsium 303 pimpinan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Hal itu diungkap narasumber tersebut dalam video yang diunggah di kanal Youtube QUOTIENT TV, pada Jumat (26/8).
Awalnya, pria tersebut menceritakan tentang sosok AKBP Jerry Siagian yang jadi koordinator dalam menarik setoran dari judi online 303.
Pria itu menyebut bahwa Jerry Siagian merupakan tangan kanan Ferdy Sambo.
Karena itu pula, karir dan jabatan Jerry Siagian bisa melompat tidak lain rekomendari dari Ferdy Sambo.
“Bayangkan, dari Kasatserse langsung naik jadi Wadirkrimum Polda Metro Jaya. Padahal kan harusnya dia jabat setelah jadi Kapoles,” ujarnya, dikutip Senin (29/8).
“Tapi karena fulusnya ini kuat sekali dan dia orangnya Ferdy Sambo. Artinya kalau Ferdy Sambo, ah, kamu jadi Dir, kamu jadi Kapolda, tak ada yang menolak,” sambungnya.
Dia juga menyebut bahwa Jerry sudah sangat dikenal penyidik dari daerah manapun.
“Oh, tau dong. Malah lebih dikenal Jerry dari pada Ferdy Sambo,” tuturnya.
“Jerry ini jokernya. Popularitasnya joker merah,” lanjutnya.
Berbeda dengan Ferdy Sambo yang malah hanya dikenal oleh orang-orang tertentu.
Dia lantas mengungkap adanya tempat judi besar di Semarang.
“Ada ratusan mesin kasino. Itu Jerry juga yang beking. Yang ada di Kafe Lipstik, daerah Hasanuddin Kota Semarang,” katanya
“Dengan di Candi. Di Candi itu cuma 1.200 meter dari gedung Akpol Semarang. Lokasi perjudian besar,” bebernya.
Di tempat judi itu, disebutkan terdapat berbagai macam judi dan mesin judi serta tetap bisa ‘aman’ beroperasi.
“Kenapa tidak ditangkap? Aktornya ‘kenyang’ kok,” kata dia.
Dia juga bercerita pernah Kapolres mendatangi tempat judi tersebut tapi oleh pemilik tempat judi malah diarahkan untuk menghubungi Jerry Siagian.
“Jerry bilang, ‘pak, itu kawasan Ferdy Sambo’. Gila nggak? Dia bilang ‘kawasan’. Kawasan artinya wilayah dia kan. Akhirnya polisi itu pulang,” ungkap dia. (wan/Ade GP/pojoksatu)