Catatan Makcomblang

 

ulul azmi

Saya hanya tertegun memandang acara HUT kemerdekaan, hanya tahun yg berganti, negara kita terus sama, seperti awal saya melihat dulu, yg saya ingat. Begitu juga icon-nya, masing-masing zaman punya. Zaman Pak Harto ada Bento zaman now Sxmxo. Sayang zaman sekarang kurang kreatif. Perayaannya sama seperti dulu, meskipun sempat berkaca-kaca nonton anak-anak usia TK di kompleks menyanyikan lagu-lagu nasional. Lagu selingannya lagu lama, syairnya yg di ganti ……. Maling kelas teri bandit kelas coro Itu kantong sampah Siapa yg mau berguru datang padaku Sebut namaku sxmbx, sxmbx, sxmxo. Mata saya sepat, entah ngantuk entah sakit (hati) Saya pun pulang, meskipun tidak yakin bisa lelap… Entahlah!

 

bitrik sulaiman

Ada yg menganggap pemberhentian FS melibatkan Presiden berlebihan. Ya tidaklah. Struktur organisasinya memang Polri dibawah Presiden. Lha kalau tak mau buatlah menjadi di bawah Mentri. Yang pasti dibawah Presiden mengandung maksud dan tujuan yang mulia. Tinggal pelaksanaannya yang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak kebablasan dan tidak mentang-mentang.

 

Jimmy Marta

Ada memang pejabat yg pakai prinsip, bola jgn mati ditangannya. Itu dg mudah kita sebut tipenya. Jika bola itu di lempar balik kebawahannya pertanda ia jago debat. Jika ia lempar ke atasannya lg, itu pemimpin yg cenderung lepas tangan. Biasanya ia mengatakan bahwa itu atas perintah atasan. Sering pakai alasan, itu kata bapak..

 

Johannes Kitono

Bola Api tentu beda dengan Bola Salju. Bola Api yang disemburkan FS sudah melebar kemana mana. Seperti penyakit Lepra yang sangat ditakuti manusia semenjak zaman baheula. Orang orang yang dulu suka mengaku ” orang Sambo ” now pasti pura pura tidak kenal sama jendral beken itu.. Posisi Kapolri saat ini seperti sedang meeting bersama sekelompok jendral diruangan tertutup. Tiba tiba tercium bau kentut tanpa bunyi yang tidak jelas dari mana sumbernya. Tentu tidak ada yang mengaku sambil angkat tangan. Kalau sumber gas busuk itu bukan dari Kapolri solusi terbaik cuma satu. Segera buka jendela dan pintu. Kapolri meminta semua yang hadir keluar,now yang kentut maupun tidak sama sama berada diluar. Dan itulah namanya Reformasi Polisi yang terpaksa harus memakan korban ” Polisi bersih ” Yang tidak kentut tapi telah ikut hadir ditempat yang salah. Jasa Kapolri yang pernah memadamkan Bola Api ” Novel Baswedan vs KPK ” pasti tidak dilupakan Presiden Jokowi. Tetapi strategi tempa besi ketika besi masih membara harus segera dilakukan oleh Kapolri, kalau tidak mau jadi sasaran Bola Api.

Tinggalkan Balasan