Percayalah, bawahan yang tidak pernah melempar bola api ke atas, kelak ia/dia akan sampai di atas. Dan atasan harus mendoktrin bawahan: kalau Anda sampai melemparkan bola api ke atas, saya tidak akan menangkap bola api itu. Saya akan balikkan bola api itu ke Anda! (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul BBM 303
Alex Ping
Kan sekarang jamannya start up bakar duit, jadi suruh sekalian start up bantu bakar duitnya ke subsidi BBM. BBM tetap naik, tapi kalo mau lebih murah beli BBM di Tokped, Shopee, Bukalapak, Blibli, dst Atau kalau mau lebih murah bayar pake OVO, Gopay, dst. Kan konon katanya bakar duitnya sampai ratusan miliar per bulan per perusahaan. Dan jika cara itu tidak mungkin masih ada 1 cara lagi yang efektif supaya harga BBM tidak naik: harga Pertalite Rp7.650/900ml. Hehehehe
Arief Gunawan
Pakai alasan seperti wakru “menghilangkan ” premium, bahwa masyarakat sudah tidak berminat dengan RON yang rendah, cara licik, ngerjain wong cilik
Lukman bin Saleh
Baca Juga:12 Ide Bisnis Online Tanpa Modal, Harus Dicoba Jika Ingin SuksesTernyata, Makanan Pedas Juga Bermanfaat Untuk Kesehatan, ini Buktinya
Ketakutan pada pencabutan/pengurangan subsidi BBM sebenarnya mirip2 dg ketakutan terhadap jarum suntik. Ketakutan yg tdk seharusnya. Memang sedikit sakit. Tp menyehatkan. Oleh sebab itu. Kecerdasan pengelola negara Ini sangat d butuhkan. Bagaimana agar warganya tidak ketakutan d suntik. Ada salah satu cara yg sangat baik “mengelabui” rakyat yg phobia harga BBM ini. Pemerintah sudah tau. Bahkan sudah d terapkan. Dan sukses besar. Jangan katakan akan menaikkan harga BBM. Tp kurangi BBM bersubsidi. Dan perlahan2 dilenyapkan. Masyarakat tdk akan sadar. Dan tiba2 mereka sudah d suntik. Persis seperti yg pemerintah lakukan saat melenyapkan premium. Tidak ada protes. Tdk ada demo. Tidak ada gejolak harga barang.Tiba2 rakyat terbiasa membeli BBM lebih mahal: pertalite. Harusnya model itu d lanjutkan sekarang. Kurangi pasokan pertalite. Banjiri dg pertamax. Dan kelak tiba2 kita terbiasa membeli pertamax. Tanpa ada gejolak apapun. Dan dana 502 T yg sebelumnya habis d gunakan “foya2” siap d pakai mensejahterakan rakyat Indonesia Raya…
