Airlangga Hartarto mengatakan, program Kartu Prakerja telah menciptakan ekosistem tersendiri dengan melibatkan 1.011 pelatihan aktif di 179 lembaga pelatihan.
Sebagai salah satu program government to people yang paling masif di dunia Kartu Prakerja telah mendapat apresiasi dari berbagai lembaga internasional seperti Bank Dunia, ADB, UNDP, UNESCO, dan UNESCAP.
Untuk membantu usaha mikro, pemerintah telah mengucurkan pinjaman KUR berupa bantuan produktif usaha mikro (BPUM), Subsidi Bunga Non-KUR, dan Penjaminan Kredit Modal Kerja.
Pada 2022 telah dialokasikan anggaran PC-PEN sebesar Rp455,62 triliun dengan rincian sebesar Rp64,68 untuk melanjutkan pemberian dukungan bagi UMKM dan korporasi.
Saat ini jumlah pelaku UMKM mencapai tidak kurang dari 60 juta. UMKM telah memberikan kontribusi terhadap PDB mencapai 60,51 persen.
UMKM juga telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan memiliki peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk mendukung UMKM tetap maju, pemerimntah akan selalu mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi digital agar mampu memasarkan produknya melalui media digital atau e-commerce.
BErdasarkan data, hingga Mei 2022, persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 persen dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta.
‘’Jumlah ini baru mencapai 29,8% dari total jumlah UMKM,’’ cetus Menko Airlangga Hartarto.
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi diseluruh lapisan masyarakat, pemerintah juga telah memberikan bantuan tunai bagi Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN).
Program ini melibatkan TNI dan Polri dalam penyalurannya sebesar Rp600.000,00 kepada 2,76 juta penerima yang terdiri dari 1 juta PKL-W dan 1,76 juta nelayan yang tersebar pada 25 provinsi dan 212 kota/kabupaten. (dft/fsr)