Aam menuturkan, kawan-kawan pedagang lain pun tak sampai kesulitan juga saat dirundung pandemi. Sepanjang ia mengamati, tidak ada yang sampai gulung tikar.
Menurutnya, gulung tikar merupakan soal lain. Terkadang ada pedagang yang terlilit piutang, lalu tak bisa membayar. Jadinya berhenti jualan untuk sementara waktu.
Pedagang yang telah melapak sedari tahun 90-an ini pun lantas tidak berhenti bersyukur. Dengan kondisi aman seperti sekarang, pandemi berangsur terkendali.
Pada akhirnya, melihat kondisi seperti demikian, kini para pedagang di Pasar Tegalega sudah bisa mengendurkan bahu. Supaya tidak tegang.
Mereka pun menghela nafas lega. Selega-leganya. Tentu, sambil menghitung lembar dan pundi keuntungan yang masuk ke dalam saku celananya.