Jabarekspres.com – Pada Saat HUT Kemerdekaan RI ke 77 SBY tidak menghadiri Sidang Tahunan MPR yang digelar di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
SBY juga tidak akan menghadiri Perayaan HUT RI ke-77 di Kompleks Istana Jakarta pada Rabu 17 Agustus 2022. Andi Arief, Ketua Panitia Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (Bappilu), mencuit di Twitter bahwa SBY kini berada di Malaysia.
SBY ke Malaysia untuk berpidato di depan civitas akademika Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Sultan Selangor.
Flyer pidato SBY juga disampaikan di laman UKM. Flyer itu menyebut, SBY akan pidato di kanselir Tuanku Muhriz ke-5 dengan tema, Dunia yang lebih baik itu memungkinkan.
Di salah satu twitnya, AA, demikian Andy Arief disapa, mengabarkan bahwa ia akan menghadiri pidato SBY. Selain itu, AA akan melakukan upacara 17 Agustus di KBRI dan pertandingan persahabatan voli Lavani vs tim Malaysia.
Sementara itu, Akun king_nanijat menulis, “Hatinya sudah tidak merdeka lagi. Kenapa Pak? Apa karena AHY gak jadi-jadi Presiden?”
Akun twitter @MeyRudy7205 mencuit, “Mau upacara di istana, muka juga bakalan gak enak disorot kamera. Sama dubes aja deh,” demikian ia berkomentar.
Sementara itu, Akun king_nanijat menulis, “Hatinya sudah tidak merdeka lagi. Kenapa Pak? Apa karena AHY gak jadi-jadi Presiden?”
Tak semua nyinyir. Ada yang melihat itu sebagai hal yang wajar. Akun @BJ_Robin menuliskan, “Mungkin memang tidak ada keharusan bagi Presiden sebelumnya untuk menghadiri acara kenegaraan.”Robin juga mengatakan, “Bahkan Mungkin Bapak Susilo Bambang Yudhoyono tidak update tragedi Sambo yang saat ini sedang menyita energi Anak Bangsa.”
Ada juga warganet yang menyamakan situasi tersebut dengan mantan presiden kelima Megawati, yang tak hadir saat Upacara HUT RI saat SBYmenjadi Presiden.
Beberapa akun lainnya membela SBY. Adalah Aika Hayato yang menggunakan akun bernama @nrlzsnn yang menyebut, SBY adalah seorang negarawan. “Yang bikin klikbait ini lagi kesusahan dan butuh uang buat biaya ‘jajan’,” katanya.
Sementara itu, akun @frenkyf1 berkomentar, “mantan Presiden RI ke 6 Pak Susilo Bambang Yudhoyono, sepertinya tak dianggap oleh Presiden RI ketujuh dalam bernegara.” Ia mempertanyakan, “kenapa bisa begitu?”
