Airlangga Hartarto: Momentum Kemerdekaan untuk Kolaborasi Bukan Polarisasi

JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-27 harus dijadikan bahan renungan bahwa tercapainya kemerdekaan buah dari kerjasama seluruhs takyat Indonesia.

Untuk itu, agar kemerdekaan ini terus berlanjut, diperlukan kolaborasi dengan menciptakan persatuan untuk membangun negeri ini.

‘’Proklamasi yang dilakukan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, menunjukkan bahwa kolaborasi berhasil memberi kepastian bagi kemerdekaan Indonesia,’’ ujar Airlangga Hartarto dalam keterangannyan, Rabu, (17/8).

Menurutnya, momentum kemerdekaan pada waktu itu mencerminkan semangat perjuangan. Sehingga sampai detik ini masyarakat sudah terbebas dari belenggu penjajahan.

Airlangga Hartarto menuturkan, Founding Father telah memberikan contoh konkret, bahwa rasa persatuan membuat bangsa ini kuat.

‘’Jadi ini harus menjadi sikap dan semangat kita dalam berkolaborasi melanjutkan pembangunan Bangsa Indonesia,” tutur Menko perekonomian itu.

Airlangga mengatakan, sebagai ketua umum Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), selalu mengedepankan persatuan bangsa.

KIB akan selalu menentang cara-cara polarisasi yang akan memberikan dampak perpecahan bangsa. Politik identitas juga merupakan cara yang sangat tidak baik diterapkan di Indonesia yang telah memiliki rasa persatuan.

Polarisasi hanya akan menimbulkan perpecahan. Baik dikalangan elit politik mapun masyarakat bawah. Hal ini, bukan merupakan semangat pendiri bangsa yang selalu menjujung nilai-nilai persatuan.

Polarisasi dan politik identitas akan menjadi bangsa ini lemah dan mudah diadu domba. Jika ini terjadi maka pihak lain akan memanfaatkan untuk membuat bangs aini terpuruk.

Calon Presiden (Capres) yang diusung dari Partai Golkar itu mengatakan. Memupuk rasa persatuan dengan kolaborasi sangat penting. Hal ini sessuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin menjadi negara maju.

Indonesia merupakan bangsa besar yang memiliki akar budaya penuh dengan keberagaman. Akan tetapi dala perbedaan tersebut bangsa Indonesia memiliki satu tujuan, yaitu persatuan.

Airlangga Hartarto mengatakan, pada 2025 nanti Indonesia akan memiliki bonus demografi. Sebanyak 191 penduduk Indonesia berada di usia produktif.

Bonus Demografi ini merupakan sebuah keuntungan besar untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan maju. Namum untuk mewujudkannya kuncinya adalah kolaborasi, bukan polarisasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan