JAKARTA — Bharada Eliezer kembali membongkar fakta mengejutkan, selain dirinya, Irjen Ferdy Sambo juga menjadi eksekutor kematian Brigadir joshua. Bharada E menyebut Ferdy Sambo yang menjadi penembak kepala bagian belakang Brigadir Joshua hingga dua kali.
Hal tersebut diungkapkan Bharada Eliezer dalam tulisannya, yang juga menjelaskan bahwa dia melakukan penembakan atas perintah Irjen Ferdy Sambo.
“Dia juga menyampaikan bahwa FS ikut menembak,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dikutip dari Majalah Tempo, Sabtu lalu (13/8).
Keterangan ini didapat dari Bharada Eliezer saat menyampaikan cerita itu secara tertulis pada 5 Agustus 2022 lalu. Tulisan tangan itu dibuat Bharada Eliezer selama enam jam.
Menurut pengakuan Bharada Eliezer, Irjen Ferdy Sambo mengakhiri eksekusi dengan menembak dua kali bagian belakang kepala Brigadir Joshua.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga meyakini penembakan terhadap Brigadir Joshua memang sudah direncanakan.
“Mengarah ke pembunuhan berencana sudah jelas,” kata Kapolri.
Adapun perintah Ferdy Sambo kepada Bharada Eliezer untuk menembak Brigadir Joshua disampaikan di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling Tiga. Atau sekitar 500 meter dari TKP.
Sementara itu, mantan pengacara Bharada Eliezer, Deolipa Yumara juga menyebutkan bahwa Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir Joshua.
Hal ini disampaikan Deolipa kepada wartawan saat masih menjabat sebagai pengacara Bharada Eliezer pada Kamis (11/8) lalu.
Menurut Deolipa, Bharada Eliezer menyampaikan pengakuan kalau Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir Joshua kepada penyidik di Bareskrim Mabes Polri.
Deolipa mengatakan, pengakuan dari kliennya itu kepada tim penyidikan membuat semakin terang-benderang siapa aktor utama dan dalang pembunuhan Brigadir Joshua.
“Dia (Bharada Eliezer) itu kan sudah bilang ke penyidik, dia mengakui yang nembak. FS (Ferdy Sambo) juga dia bilang ikut nembak,” kata Deolipa, Kamis (11/8/2022).
Deolipa menerangkan, pengakuan Bharada Eliezer juga menyebutkan Irjen Ferdy Sambo yang memberikan perintah eksekusi.
Namun, kata Deolipa, saat tim penyidik menanyakan kepada Bharada Eliezer apa sebab perintah pembunuhan sampai saat ini Bharada Eliezer tak tahu.
“Nggak tahu itu. Klien saya (Bharada Eliezer) juga nggak tahu kenapa dia disuruh nembak,” ujar Deolipa saat Kamis (11/8) itu. (poj)