JabarEkspres.com – Sebelumnya sempat beredar video Brigadir J di mana ia menyebut “skuad lama”. “Skuad lama” yang disebut Brigadir J itu perlahan-lahan mulai terungkap siapa orangnya.
Dugaan kuat dari “skuad lama” itu adalah Bripka Ricky Rizal. Sebelumnya, Bripka Ricky Rizal ini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Brigadir J.
Melansir Pojoksatu.id, Ferdy Sambo, sebagai otak pembunuhan Brigadir J, ternyata memerintahkan Bripka RR untuk menghabisi Brigadir J. Namun, karena ia tidak sanggup melakukannya, maka ia pun menunjuk Bharada E.
Akan tetapi, Bripka RR mengaku tak sanggup untuk membunuh Brigadir J. Oleh karena itu, Bharada E ditunjuk sebagai eksekutor pembunuh Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Perihal “skuad lama”, Bripka Ricky Rizal sudah mengenal Ferdy Sambo semenjak 2013 silam saat menjabat Kapolres Brebes dengan pangkat AKBP.
Oleh karena itum Bripka Ricky Rizal ini diduga merupakan “skuad lama” yang pernah disinggung Brigadir Yoshua.
Saat itu, Ricky Rizal masih personel Lantas dan menjadi sopir patwal AKBP Ferdy Sambo.
Lalu pada awal 2021 atau sejak 9 Februari 2021, Brigadir RR diperbantukan ke Div Propam Mabes Polri.
Kembali ke Irjen Ferdy Sambo, pemanggilan Bharada Eliezer ini dilakukan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Saat itu, istri Irjen Ferdy Sambo, yaitu Putri Candrawathi dan rombongan baru saja tiba dari Magelang pada Jumat sore.
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, Irjen Ferdy Sambo lalu memanggil Brigadir Ricky Rizal ke lantai 3 rumah pribadi dan memintanya mengeksekusi Brigadir Joshua.
Brigadir Ricky tidak menyanggupi. Setelah itu, Bharada Eliezer dipanggil oleh Irjen Ferdy Sambo dan diperintahkan untuk menjadi eksekutor pembunuhan Brigadir Joshua.
Pengacara Bharada Eliezer saat ini, Ronny Talapessy, membenarkan kliennya dipanggil terakhir oleh Irjen Ferdy Sambo.
Namun dia menegaskan Bharada Eliezer tidak ambil bagian dalam rencana pembunuhan Brigadir Joshua atau tidak terlibat dalam merancang pembunuhan tersebut.
“Waktu pemanggilan itu klien kami orang terakhir yang dipanggil,” kata Ronny Talapessy, Minggu (14/8/2022).