FK Unjani Gelar Pelatihan BHD di SMAN 9 Bandung

Jabarekspres.com – Peran masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan sangat penting. Oleh sebab itu, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Agenda yang masuk dalam rangkaian Pengabdian Masyarakat LPPM Unjani dan Pembelajaran Luar Kampus (PLK) Blok Kegawat Daruratan Medik Prodi Sarjana Kedokteran tersebut berlangsung di SMAN 9 Kota Bandung, Rabu (3/8).

Pelatihan dibuka langsung oleh Kepala SMAN 9 Kota Bandung. Pelatihan diberikan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani Angkatan 2019 yang sedang menyelesaikan Pendidikan Blok Kegawatdaruratan Medik kepada para siswa SMAN 9 Kota Bandung.

Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unjani tersebut, sebelumnya sudah menempuh pendidikan tentang BHD dan kemudian mentransfer ilmu tersebut kepada masyarakat.

Kegiatan ini berfokus pada prosedur resusitasi jantung paru pada korban dewasa. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani itu memberikan pelatihan agar peserta dapat memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami serangan jantung atau gangguan pernapasan.

Koordinator pengmas dan penanggung jawab pembelajaran Blok Kegawatdaruratan Fakultas Kedokteran Unjani Fitriadi Sejati menuturkan, tujuan dari pelatihan BHD adalah untuk memberikan pemahaman terkait prosedur yang tepat dalam membantu orang yang henti jantung. Atau mereka yang tiba-tiba mengalami gangguan pernapasan.

Menurutnya, peran masyakarat sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama. Sebab, kasus ini kerap terjadi di jalan atau di tempat tak terduga.

”Yang namanya kejadian henti nafas atau henti jantung itu kan kejadiannya tiba-tiba, yang tidak selalu ada tenaga kesehatan disitu,” ujarnya.
Sehingga, pihaknya merasa perlu membekali orang-orang awam, seperti siswa yang mobilitasnya tinggi dan bisa berada dimana saja. ”Masyakarat kalau ada yang tiba-tiba serangan jantung itu bisa tertolong,” jelasnya.

Fitriadi mengaku, memaksimalkan pelatihan BHD kepada seluruh masyarakat. Pasalnya, setiap orang perlu memahami terkait resusitasi jantung paru. Hal tersebut demi membantu orang lain yang tengah kesulitan saat henti nafas atau jantung.

”Dengan adanya pijat jantung itu otak kembali dapat sirkulasi oksigen dalam sekian menit. Kalau itu bisa dilakukan sambil menunggu datangnya ambulance atau dari RS maka outcomenya bisa lebih baik, Everyone can save a life,”tukasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan