BANDUNG—Dalam waktu sekitar satu bulan, Kota Bandung akan merayakan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-212 yang jatuh pada 25 September 2022. Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pariwisata Kota Bandung menyatakan akan menggalakkan unsur kesenian sebagai ciri khas perayaan.
“Untuk perbedaan kegiatan (dengan tahun lalu) sebenarnya tidak terlalu banyak, karena kita juga masih PPKM level 1, dan kegitan-kegiatan malam puncak tahun lalu kita adakan tampilan wayang golek dan kemungkinan tahun ini juga akan fokus ke penampilan seni dan tradisi,” ujar Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Ratnarahayu Pitriyati, di Jalan Braga, Kota Bandung, Rabu (3/8).
Kendati demikian, wacana tersebut masih dalam proses identifikasi dan pemilahan sehingga bisa terdapat perubahan. Berbagai kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat masyarakat untuk memeriahkan HJKB 2022.
“Agar perayaan ini tersalurkan dan tidak hanya terpusat pada kegiatan pemerintah saja tapi menjadi gerakan masif di semua wilayah di Kota Bandung, sejauh ini sudah ada beberapa yang masuk dalam rangkaian acara dan ada yang masih dalam persiapan,” jelasnya.
Selain itu, PPKM level 1 membuat Disbudpar harus secara cermat menelaah kegiatan dan menerapkan sosialisasi terkait protokol kesehatan yang ketat. Perayaan ini diwacanakan akan digelar secara offline.
“Karena akan lebih gebyar dan masyarakat yang berkontribusi juga lebih banyak dan perayaan menjadi lebih semarak,” tutur Ratna.
Dalam rangka pemilihan ekonomi, kata dia, Disbudpar sedang menginisiasi kerjasama dengan pusat dan perbelanjaan dengan komunitas sehingga ruang ekspresi seniman bisa mulai digalakkan dan pengaruhnya akan menyedot perhatian publik dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
“Karena Bandung itu terkenal sebagai kota kreatif dan seni budayanya, jumlah kunjungannya juga luar biasa maka kalau kunjungan wisatawannya meningkat maka Insya Allah ekonomi kita sedikit demi sedikit akan pulih dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” ungkapnya.
Pihaknya, tambah Ratna, akan sebaik mungkin memberi ruang ekspresi bagi seniman, ruang ekspresi bagi sanggar dan lingkup seni yang ada di Kota bandung. Sehingga, selain tertarik pada kesenian para wisatawan akan tertarik pada keramahan warga dan seniman Kota Bandung lewat ruang ekspresi.