Doa Gusti

“Yakni sejak seseorang di Indonesia ingin menggalakkan mobil listrik.” Tumben tidak ada sisipan kalimat sakti: Anda Sudah Tahu?

Er Gham
Mobil listriknya kenapa tidak dilengkapi batere cadangan atau power bank. Bisa disimpan di bagasi. Atau minimal bawa kabel connector charging khusus ev yang bisa dicolok ke colokan listrik biasa.

Emha Yuslifar
Selamat keramas bagi yg telah menunaikan malam jumat

Azza Lutfi
Numpang koment diluar tahta singgasana emp4t, jadi mungkin ini juga penyebab mobil/kendaraan listrik agak sedikit lambat perkembangannya untuk dapat cepat diterima masyarakat secara luas, dibandingkan dgn mobil energi fosil, sudah “ngisi” listriknya susah, lama, jarak tempuh yg diperoleh tidak maksimal pula, plus harganya mahal…mobil listrik terkesan seperti mobil mewah, coba dibuat semurah seperti mobil LCGC dan cara “ngisi” listriknya semudah “ngecas” Handphone, maka cukup lima tahun kedepan, mobil/kendaraan energi fosil akan mulai punah, paling tinggal bersaing antar pabrikan untuk kecepatan proses pengisian dan jarak tempuh yg dihasilkan masing2 produk. Sekian.

Budi Utomo
Menurut Korlantas Polri, ada 145 juta kendaraan bermotor di Indonesia. Didominasi sepeda motor 117 jutaan. Mobil penumpang pribadi di tempat kedua dengan jumlah 22 jutaan. Selebihnya mobil angkutan penumpang dan barang serta kendaraan khusus seperti damkar dll. Seharusnya pemerintah fokus dulu pada sepeda motor listrik. Sudah ada GESITS bikinan alumni ITS. Dibiarkan bersaing dengan sepeda motor listrik dari Tiongkok pastilah GESITS akan tewas cepat atau lambat karena tak bisa bersaing harga jualnya. Pemerintah harus berani beri subsidi harga seperti yang dilakukan pemerintah Tiongkok sehingga electric vehicle terjangkau alias lebih murah ketimbang combustion vehicle. Bila sepeda motor listrik seperti GESITS bisa 15 juta Rupiah per unit pasti laris. Pada gilirannya akan mengurangi konsumsi minyak bumi yang kini harganya merangkak naik terus. Mobil listrik tahap berikutnya setelah sepeda motor listrik. Dan beri insentif untuk electric vehicle misal biaya STNK super murah, nihil pajak penjualan, bebas dari aturan ganjil genap, dll. Sangat disayangkan bila momentum untuk industri electric vehicle dimulai dari electric motorcycle lewat begitu saja di depan mata kita padahal SDM dan SDA telah tersedia, tinggal support penuh dari pemerintah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan