Jabarekspres.com- Bekembang pesatnya media sosial belakangan ini, membuat banyak istilah baru muncul dikalangan anak muda. Salah satunya adalah kata slebew. Apa itu arti kata slebew? Berikut penjuelasannya.
Tentu saja kata ‘slebew’ tidak ada di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karena kata ini bukan merupakan kata baku Bahasa Indonesia.
Bisa dibilang kata ini merupakan kata gaul atau istilah gaul. Namun masih banyak orang yang bertanya -tanya apa itu slebew.
Kata slebew ini tiba-tiba populer ketika adanya trend TikTok dan Citayam Fashion Week. Anak-anak muda di sana sering menggunakan kata ini.
Tak hanya dipakai oleh anak-anak muda. Belakangan ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memakai kata itu.
Ia memakai kata itu di utas Twitter yang ditujukan kepada Baim Wong agar keputusannya mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai HAKI kepada DJKI (Ditjen Hak Kekayaan Intelektual) dicabut.
Dalam utasnya RK ini menyebut “Biarkan tetap slebew,” kata ini menjadi sorotan para netizen khususnya netizen Twitter.
Banyak yang membuat meme dari kalimat yang ditulis Ridwan Kamil ini.
Lalu apa arti dari Kata Slebew? Berasal dari mana kata ini? simak penjelasannya di bawah ini.
Dikutip dari berbagai sumber, kata slebew ini mempunyai banyak arti dan makna. Kata ini juga bisa diartikan kata yang berkesan menjiikan dan berbau pornografi.
Namun disisi lain ada juga netizen yang kontra akan “image” kata slebew ini diartikan kepada hal-hal yang pornografi.
Ada juga netizen yang menyebutkan bahwa katya ini berasal dari serial barat, tokoh utama dari Picky Blinders yakni Thomas Shelby.
Ada juga netizen yang mengartikan istilah bahasa gaul ini adalah orang yang mempunyai tampilan menarik.
Tetapi kata ini biasanya digunakan di akhir kalimat. Contohnya seperti.
“lu keren banget bang, slebewww….”
“gimana kabarnya? Masih slebewww?”
Itulah bebegrapa arti dari kata yang sering digunakan. Intinya kata ini masih ambigu karena banyak netizen yang mengartikan kata ini.
Ada yang mengartikan kata ini sebagai kata jorok dan berbau pornografi. Tetapi ada juga orang yang menilai bahwa kata ini hanya sebuah candaan.*