Kita tidak lagi hanya dibanjiri barang Tiongkok. Hanya jenis banjirnya yang berbeda. Banjir yang dari sana Anda sudah hafal: barang elektronik. Semua itu gara-gara Anda sendiri, dan saya.
Terutama karena Anda tidak bisa lagi tidak membawa handphone. Sudah punya Huawei masih beli Oppo. Mencoba pula beli Vivo. Tergoda lagi beli beras menir Tiongkok –Xiaomi. Masih melirik pula yang baru: Realme.
Maka enam bulan terakhir ini saja sebanyak 10 juta handphone Tiongkok dikirim ke Indonesia. Tiongkok begitu jeli melihat selera orang Indonesia: suka mejeng. Seperti di Tiongkok juga. Maka kamera yang mampu membuat foto ”seindah warna aslinya” sudah ketinggalan zaman.
Handphone Tiongkok bisa membuat foto lebih indah dari warna aslinya. Bisa membuat wajah lebih cantik, kulit lebih bening, dan pinggang lebih langsing.
Perdagangan kedua negara ternyata ditentukan juga oleh Anda. (*)
Komentar Pilihan Disway*
Edisi 27 Juli 2022: Marah Harian
Baca Juga:Ilmuwan Temukan Kolam Kematian Di Dasar Laut Merah, Semua Mahluk yang Terjebak Tidak akan Keluar selamatDua Ibadah yang Dibenci Jin dan Membuatnya Menjauh dari ManusiaÂ
mzarifin umarzain
Seorang senior di pabrik, nyuruh pengawas di bawah nya: kamu harus belajar marah. Marah pd karyawan yg mbandel, salah. Marah kok perlu belajar. Latihan marah2? Masing2 pimpinan, pendekatan nya bisa beda2. Yg penting bisa mengatasi masalah. Kalau bisa tanpa marah2, kenapa harus dg marah? Yg suka marah2, cepat kena darah tinggi? Cucu saya diajari di TK: laa taghdhob, fa la ka ljannah. Jangan marah, maka bagi mu sorga.
Teguh Wibowo
Dibalik laki-laki sukses, ada wanita yg selalu mengomelinya..
JIM vsp
Pak Indro ini orang yang Unik, apakah beliau sadar bahwa beliau ini adalah aset Bangsa ? Eh salah, pertanyaanya, apakah pemerintah sadar punya manusia yang wajib di jadikan aset negara?
Muin TV
Ada pesan yang cukup bijak, “jangan melihat seserang ketika dia berada di puncak kesuksesannya. Tapi,lihat juga bagaimana perjuangan dia dalam meraih kesuksesan itu.” Dan hari ini kita bisa melihat bagaimana perjuangan drh. Indro Cahyono dalam meraih kesuksesan sebagai ahli virus di Indonesia.
Cu Nuryani
Aahhh saya dulu waktu junior tidak ada yang marah-marahin. Setelah senior sekarang ini juga tidak marah-marahin junior. Tapi mudah mudahan junior2 yang tidak ngalami dimarahi senior bisa sukses karirnya seperti Dr. Indro atau pak DI.
