Bahkan yang di Indonesia tidak ada, di perpustakaan itu ada semua. Bukan hanya buku, novel, komik dari Indonesia tapi juga dokumen, pamflet semuanya ada, kalau fisik bukunya sudah tidak bagus, dibuat menjadi mikro film.
“Ini PR kita bersama, ini bukan bicara masa lalu, berkelana ke masa lalu bukan hanya nostalgia, tapi bekal ke masa depan. Kearsipan ini kearifan lokal yang harus ada terus-menerus. Ini bukan hanya nostalgia, bukan juga soal politik tapi tentang melangkah ke masa depan,” tegasnya.*** (YUD)