JabarEkspres.com – Autopsi ulang akan dilakukan terhadap jenazah Brigadir J. Autopsi ulang akan ditangani, salah satunya, oleh Dokter F dari RSPAD yang telah dipilih oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dari keterangan Jenderal Andika Perkasa, dokter yang terpilih merupakan bagian dari TNI.
“Jadi, setiap dokter spesialis itu ada perhimpunannya dan mereka sudah memilih, salah satunya adalah dokter TNI,” kata Jenderal Andika di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7).
Untuk menghindari bias kecurigaan, Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa TNI tidak ikut campur tangan dalam menentukan siapa dokter yang akan bergabung.
Dalam kesempatan itu ia menegaskan bahwa pemilihan dokter tersebut berdasarkan lembaga terkait yang berwenang menentukan.
“Intinya, kami tidak ada arahan untuk menentukan siapa yang bergabung supaya tidak ada kecurigaan apa pun. Dokter F ini dipilih karena memiliki kompetensi di bidangnya, dari RSPAD,” ungkap Jenderal Andika.
Ia juga percaya bahwa Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia terdiri dari orang-orang yang mempunyai kredibilitas di bidangnya. Oleh karenanya, mereka pantas untuk terlibat dalam proses autopsi.
“Perhimpunan ini isinya orang-orang yang berkompeten dan senior di bidangnya yang menjaga kode etik dan seterusnya,” ucap Andika.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu pun menitipkan pesan kepada Dokter F yang akan mengikuti autopsi ulang jenazah Brigadir J tersebut.
“Saya menitipkan pesan, jaga kredibilitas, jaga integritas kita. Intinya keilmuan, objektivitas harus jadi prioritas,” pesan Jenderal Andika.
Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1987 itu menyatakan TNI selalu siap membantu Polri jika diperlukan, karena memiliki sumber daya yang memadai.
“Jadi, bukan saya yang kemudian menawarkan, ya. Saya dengar dari tim pembela hukum dan pihak Polri, yang jelas kami siap karena kami punya sumber daya manusia. Kami juga punya rumah sakitnya seandainya dibutuhkan,” ucap Jenderal Andika Perkasa.
Adapun autopsi ulang dilakukan dengan maksud dapat membongkar apa sebenarnya yang terjadi dari kasus tewasnya Brigadir J ini. Autopsi ulang ini diharapkan dapat membuahkan titik terang atas insiden ini.*** (jpnn)