JabarEkspres.com – Kasus tewasnya Brigadir J seakan terjadi berlarut-larut. Tak ada kejelasan. Menyeret nama-nama lain. Lebih dari itu, kasus ini bahkan menjadi penyebab trauma dan stres. Setidaknya itu yang dialami istri Ferdy Sambo.

Menurut laporan terbaru, istri Ferdy Sambo itu mengalami guncangan mental sebagai buntut dari peristiwa kasus penembakan Brigadir J.

Menurut kuasa hukum dari keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis, kliennya tersebut tengah berada dalam kondisi tekanan mental yang berat.

Meski peristiwa ini sudah memasuki pekan ketiga, namun istri Ferdy Sambo yang belum diketahui identitasnya secara lengkap itu masih mengalami trauma yang sangat sulit.

Arman Hanis mendapatkan keterangan kondisi kesehatan mental kliennya itu dari hasil pemeriksaan psikologi klinik Polda Metro Jaya.

“Saya sebagai lawyer pihak ibu P, mendampingi dan kebetulan hadir ketika psikolog klinis menjelaskan kondisi ibu P,” kata kuasa hukum.

Menurut dia, keterangan dari psikolog bahwa kejadian yang menewaskan Brigadir J berdampak pada trauma bagi kliennya.

Bahkan kata Arman, insiden tersebut membuat kualitas hidup kliennya sangat terganggu.

“Kondisi ini adalah hal yang dialami pascasebuah kejadian traumatis yang sangat berat, yang mengakibat kualitas hidup yang bersangkutan menjadi sangat terganggu,” ujarnya lagi.

Kuasa hukum keluarga Irjen Ferdy Sambo ini juga mengatakan pendampingan terapi untuk menghilangkan trauma telah diberikan oleh psikolog.

Ia pun lantas mengatakan bahwa saat ini kliennya itu sedang menjalani proses pemulihan mental.

“Pendampingan berupa psikoterapi telah diberikan oleh psikolog,” kata Kuasa hukum keluarga Irjen Ferdy Sambo ini.

Karena itu, kabar terkini, istri Ferdy Sambo yakni P masih belum muncul ke muka publik.

Terlepas dari itu, sampai sekarang memang belum diketahui atau diumumkan secara resmi siapa sebenarnya orang yang bertanggung jawab atas kematian Brigadir J.

Oleh karena itu dugaan demi dugaan terus bermunculan. Yang terbaru, misalnya, dugaan datang dari pihak kuasa hukum Brigadir J itu sendiri.

 

 

Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa ia telah menemukan bukti-bukti terbaru yang bisa menjadi petunjuk bahwa Brigadir J tewas karena pembunuhan berencana.*** (radarcirebon.com/pojoksatu)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan