JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, di masa Pandemi pemberdayaan ekonomi bagi perempuan mengalami hambatan.
Menurut Airlangga Hartarto, kendala ini terjadi di tingkat global, begitupun di Indonesia. Kendati begitu, kondisi ini berangsur membaik seiring dengan adanya berbagai perencanaan kebijakan untuk memberdayakan perempuan.
‘’Saat ini di Indonesia, peran perempuan semakin signifikan dalam perekonomian nasional,’’ kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Sabtu, (23/7)
Ketua Umum Partai Golar ini menyebutkan, saat ini ada sekitar 61 persen perempuan di Indonesia memiliki kontribusi terhadap perekonomian.
Kontribusi ini diwujudkan dalam bentuk berbagai macam unit usaha kecil menengah yang dikelola perempuan secara mandiri.
‘’Ada sekitar 50 persen atau 60 juta UMKM yang dimiliki oleh perempuan,’’ ujar Airlangga Hartarto.
‘’UMKM di Indonesia juga saat ini mampu menyerap 97 persen tenaga kerja sektor usaha,’’ tamba Airlangga Hartarto lagi.
Sebegai bentuk dorongan pemerintah terhadap unit usaha perempuan, pemerintah memberikan alokasi bantuan modal dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peningkatan skill pada Program Kartu Prakerja.
Lebih lanjut Airlangga Hartarto menuturkan, dalam forum W20, pemberdayaan perempuan ditingkat dunia telah menjadi kesepakatan bersama.
Dengan tema Recover Together and Recover Equally diharapkan ada sinergi antar negera dunia untuk menciptakan program untuk pemberdayaan perempuan.
Indonesia sendiri memiliki dua prioritas untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan. Yaitu, dukungan untuk UMKM perempuan dan peningkatan keterampilan digital bagi perempuan Indonesia.
Untuk itu dalam forum W20 ini, harus menjadi momentum untuk membangkitkan mengarusutamakan pemberdayaan perempuan dalam agenda G20.
“Saya mencatat bahwa perempuan itu mampu berperan sebagai jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan,’’ pungkas Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut Menko Perekonomian memberikan sambutan secara virtual dalam acara KTT W20 dengan tema “En Route to Gender Equality for Gender Welfare” berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan disparitas gender. (yan).