JabarEkspres.com, BANDUNG – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil (KUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, para pedagang di Pasar PKL Cicadas, Jl Ahmad Yani tengah didata terlebih dahulu untuk pembinaan.
Mengingat, kata Atet, masih banyak para pedagang kaki lima (PKL) yang terhimpit laju ekonominya. Bahkan ada pedagang tidak bergerak sama sekali, sampai harus gulung tikar.
“Untuk itu, pendataan terus kami lakukan untuk bahan pembinaan dan (kami) fasilitasi,” ucap Atet saat dihubungi Jabar Ekspres, Kamis (21/7) sore.
Hal tersebut dilakukan supaya memudahkan pendataan, sekaligus menjadi database pendukung untuk program bantuan selanjutnya pada masa mendatang.
“Sehingga dengan database yang akurat, akan mempermudah pada saat ada program fasilitasi pembiayaan,” katanya.
“Baik bantuan-bantuan maupun fasilitas kredit program dari lembaga keuangan,” imbuh Atet.
Menurutnya, kondisi pedagang yang kian berkurang terjadi lantaran imbas dari pandemi. Sementara, beber Atet, nasib para PKL hanya bergantung dari bantuan pemerintah.
“Bantuan dari APBD tidak ada, tapi kami (pada saat itu) fasilitasi bantuan dari pusat. Serta bantuan dari provinsi. Seperti masker, modal, bantuan sembako,” bebernya.
Kendati demikian, Atet menuturkan, bantuan tersebut tidak diterima seluruh PKL. Sebagian pedagang masih terkendala syarat dan ketentuan.
“Karena masing-masing bantuan jumlahnya sangat terbatas. Sementara jumlah PKL relatif banyak,” tuturnya.
“Selain itu, setiap bantuan mempunyai prayaratan yang berbeda. Diantaranya, misal, harus punya NIB (Nomor Induk Berusaha) yang belum dimiliki oleh setiap pelaku PKL,” pungkasnya.*** (zar)