BEKASI – Ada cerita memilukan di balik kecelakaan maut yang melibatkan truk Pertamina dengan belasan kendaraan lain di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Senin, (18/7).
Tersisa kisah haru bocah berumur 4 tahun yang selamat dari kecelakaan maut di Cibubur itu berinisial MJ. Balita tersebut selamat usai dilempar oleh ibunya sendiri.
Kedua orang tuanya meninggal dunia pada saat tragedi maut itu.
Cerita penyelamatan ini diungkap oleh seorang wanita bernama Resti Lukman, 20 tahun, yang ikut membawa si bocah ke rumah sakit. Dia bercerita bocah 4 tahun itu diselamatkan oleh ibunya.
“Benar (diselamatkan ibunya), itu sempat saya tahan. Banyak orang yang ngaku itu pihak keluarganya, saya nggak nyerahkan kemarin,” kata Resti di sekitar lokasi kecelakaan maut, Rabu, (20/7).
Dia mengungkapkan, kedua orangtua bocah tersebut meninggal dunia. Sebelum meninggal, si ibu sempat melempar bocah itu terlebih dahulu agar selamat.
“Saya tanyakan kepada beberapa warga sekitar dan juga satpam yang berjaga di Suzuki, sebelum meninggal dunia orang tuanya ngelempar sampai sejauh 10 meter,” jelasnya.
Setelah itu, Resti langsung membawa bocah tersebut ke RS Permata Cibubur dengan ambulans agar mendapatkan perawatan.
“Saya yang bawa, saya pakai ambulans. Jadi memang waktu itu ambulans lebih mengutamakan jenazah. Saya bilang keluarga orang medis, jadi waktu itu aksesnya langsung dibuka,” katanya.
“Saya sampai di Permata pun kuotanya kan penuh, saya bilang ini masih bisa duduk. Nah, makanya beberapa korban yang saya bawa sekitar tiga orang itu akhirnya bisa masuk dirawat langsung, salah satunya J,” sambung dia.
Resti mendampingi bocah itu sampai tindakan operasi berlangsung. Menurutnya, bocah yang masih balita itu bahkan tidak menangis saat hendak dioperasi.
“Saya nemenin sampai operasi. Memang adik ini saya kagum ya, nggak nangis sama sekali. Dia nangis pas di saat operasi aja,” tuturnya.
“Saya sempat peluk dia, ada tiga dokter kalau nggak salah. Sampai dia bilang minta tolong dipegangin, karena memang usia 3-4 tahun nahan begitu sampai nendang-nendang,” tutupnya. (pojoksatu-red)