Wah! Ternyata 9 Negara Ini Pun Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka!

Jabarekspres.com – Sri Lanka sedang “sakit parah” setelah negara itu mengalami bangkrut atau gagal bayar utang (default) kondisi perekonomiannya semakin memburuk. Krisis kini menghantam dan menjadi yang terburuk sejak 1948.

Namun, tidak hanya Sri Lanka, menurut bank dunia ada 9 negara lagi yang terancam mengalami bangkrut. Dalam laporan Crisis Response Group, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Afganistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki dan Zimbabwe menjadi negara yang terancam mengalami bangkrut.

Melansir dari laporan AP, penyebab pasti krisis ekonomi yang dihadapi setiap negara ini mungkin berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Tetapi ada satu benang merahnya, krisis tersebut diperburuk dengan inflasi yang tinggi.

Berikut adalah beberapa negara yang berada dalam krisis ekonomi dengan risiko terbesar, melansir Associated Press.

Afghanistan

Afghanistan telah terperosok ke dalam krisis ekonomi yang mengerikan sejak Taliban mengambil kendali ketika AS dan sekutu NATO-nya menarik pasukan mereka tahun lalu. Bantuan asing yang telah lama menjadi andalan terhenti.

Pemerintahan Biden membekukan US$ 7 miliar cadangan mata uang asing Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat. Sekitar setengah dari 39 juta penduduk negara itu menghadapi tingkat kerawanan pangan yang mengancam jiwa dan sebagian besar pegawai negeri, termasuk dokter, perawat, dan guru, tidak dibayar selama berbulan-bulan.

Derita Afghanistan tak berheti sampai di situ, sebuah gempa bumi baru-baru ini menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Argentina

Sekitar empat dari 10 orang Argentina miskin dan bank sentralnya kehabisan cadangan devisa karena mata uangnya melemah. Inflasi diperkirakan akan melebihi 70% tahun ini.

Jutaan orang Argentina bertahan hidup sebagian besar berkat dapur umum dan program kesejahteraan negara. Banyak di antaranya disalurkan melalui gerakan sosial yang kuat secara politik terkait dengan partai yang berkuasa.

Kesepakatan baru-baru ini dengan IMF untuk merestrukturisasi utang senilai US$ 44 miliar pun mendapat kritikan yang dinilai akan menghambat pemulihan.

Mesir

Tingkat inflasi Mesir melonjak hampir 15% pada April, menyebabkan kemiskinan bagi hampir sepertiga dari 103 juta penduduknya. Mereka sudah menderita dari program reformasi ambisius yang mencakup langkah-langkah penghematan menyakitkan seperti floating mata uang nasional dan pemotongan subsidi untuk bahan bakar, air, dan listrik.

Tinggalkan Balasan