Dia pun mengaku, meski jumlah pemilih kian bertambah. Pihaknya tetap mensosialisasikan soal pentingnya hak para pemilih untuk digunakan pada masa pemilu nanti.
“Karena pemilu ini belum menjadi kewajiban. Masih hak. Namun kami memastikan supaya bisa kita layani sebaik mungkin,” ujarnya.
“Tapi kita tidak bisa memaksa orang utk menggunakan haknya. Yang bisa kita lakukan adalah menanamkan edukasi ke masyarakat,” ucap Suharti.
Bahwa, bebernya, memilih calon pemimpin itu hak warga. Serta lebih baik mereka menggunakan haknya untuk menentukan pemimpinnya di masa depan.
“Melakukan edukasi ke masyarakat. Merangkul sebanyak mungkin elemen masyarakat. Edukasi tadi. Karena, kan, masih ada masyarakat yang tabu akan politik,” pungkasnya.*** (zar)