Ingat, Besok Mulai Puasa Tarwiyah, Ini Bacaan Niat dan keutamaannya

Ilustrasi menu berbuka puasa Tarwiyah, puasa di hari kedelapan bulan Djulhijjah. (pixabay)
Ilustrasi menu berbuka puasa Tarwiyah, puasa di hari kedelapan bulan Djulhijjah. (pixabay)
0 Komentar

JABAREKSPRES.COM – Pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah sudah dimulai sejak tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah. Namun ada kekhususan puasa pada tanggal delapan, yakni puasa Tarwiyah. Tahun ini, Puasa Tarwiyah akan jatuh pada tanggal 8 Juli 2022, hal ini karena mengikuti keputusan pemerintah yang akan melaksanakan Idul Adha pada tanggal 10 Juli 2022.

Puasa Tarwiyah, sama dengan puasa pada umumnya, yaitu dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Selama menjalani puasa juga harus menjalankan semua rukunnya, yakni mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.

Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah.

Baca Juga:Mitos Angker Pohon Beringin Jadi Sarang Mahluk Halus, Benarkah?Kurang Puas, Lucinta Luna Kembali Jalani Operasi Hilangkan Suara Khodam

Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya.

Misalnya bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa qadha Ramadhan dengan niat qadhanya saja, secara otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Arafah (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).

Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa Dzulhijjah adalah pada malam

Niat puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Sebagai salah satu bulan yang dimuliakan (asyhur al-hurum), bulan Dzulhijjah memiliki beberapa keutamaan dibanding bulan lainnya.

Oleh karena itu, berpuasa pada sembilan hari pertama bulan tersebut juga memiliki keutamaan tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Dilipatgandakan pahala

Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya.

Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).

Baca Juga:Mulai Hari Ini, Masuk Ruang Publik Kota Bandung Wajib Vaksin BoosterCapaian Vaksin Booster Rendah, Pemprov Jabar Sambut Baik Kebijakan Wajib Vaksin Dosis 3

Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

0 Komentar