Mengapa Film Gatotkaca Tidak Laris di Pasaran?

Jabarekspres.com – Sejak penayangannya pada 9 Juni lalu, film Satria Dewa Gatotkaca mencatat angka penjualan tiket ternyata kurang memuaskan untuk filem dengan anggaran puluhan miliar rupiah.

Berdasarkan data filmindonesia.or.id, film Satria Dewa Gatotkaca hanya membukukan 186.133 tiket terjual. Bila rataan tiket bioskop seharga Rp 40 ribu, maka film ini baru mengantongi sekitar Rp 7,4 miliar.

Di kabarkan, pihak studio mengatakan film Satria Dewa Gatotkaca ini di anggarkan sekitar Rp 24 miliar. Ketika perilisan pun, tak sedikit pujian untuk film ini.

Sementara beberapa film yang bukan dari proyek film dengan anggaran besar mampu mengantongi penonton lebih banyak. Atau menjadi blockbuster karena sukses secara komersil. Ketike momen perilisan, Gatotkaca tak banyak memiliki pesaing besar.

Sebenarnya, mengapa terjadi seperti itu?

“Kambing hitam utama biasanya ada pada promosi,” kata pengamat film dan budaya populer Hikmat Darmawan saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

“Publik tentu kaget dan bertanya-tanya, kenapa penonton Gatotkaca bisa kurang dari 200 ribu penonton, sementara biaya produksinya mencapai Rp24 miliar,” lanjutnya.

“Catatan penting untuk film ini adalah segi biaya produksinya sudah seperti film blockbuster, karena memang disiapkan untuk seperti itu,” kata Hikmat Darmawan.

“Namun jika ditilik dari segi pemasarannya, itu sama sekali tidak terlihat seperti film blockbuster, jadi failed,” katanya.

Perihal pemasaran alias marketing memang jadi nyawa ketiga setelah cerita dan produksi yang menentukan kesuksesan sebuah film. Apalagi di Indonesia, jaringan bioskop cukup memiliki aturan ketat soal penayangan.

Jaringan bioskop tak akan sungkan dan segan menurunkan film dari layar mereka bila performa penjualan tiket tak memuaskan. Hal ini wajar, lantaran pendapatan bioskop juga datang dari film yang dipajang.

Maka tak heran, meski sudah ada aturan undang-undang perihal jatah layar untuk film garapan Indonesia, bioskop juga tak bisa mengelak bahwa menyediakan studio untuk film yang tak laku terlalu lama akan merugikan secara bisnis.

Nasib Gatotkaca di layar bioskop pun tak sekuat seperti legendanya. Per Selasa (28/6), film ini kini hanya tersedia satu atau dua layar di satu-dua bioskop jaringan Cinema XXI di sejumlah kota besar di Indonesia.

Tinggalkan Balasan